REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Sepak bola Inggris hari-hari ini sedang diramaikan oleh aksi rasisme terhadap pesepak bola. Gelandang Manchester United (MU) Paul Pogba, striker Chelsea Tammy Abraham, dan pemain Reading Yakoi Meite, menjadi korban serangan rasis di media sosial.
Oleh karena itu muncul seruan agar platofrm media sosial, khususnya Twitter, untuk mengambil tindakan tegas atas setiap kekerasan rasis. Twitter pun meresponsnya dengan mengutuk setiap serangan rasis di media sosial yang ditujukan kepada pemain.
Twitter menegaskan, sangat memperhatikan dan fokus untuk mengatasi serangan rasis secara daring kepada pesepak bola di Inggris dalam beberapa hari terakhir.
''Kami sangat mengutuk tindakan yang tak dapat diterima ini, dan sekarang sudah ada blokir permanen untuk beberapa akun atas pelanggaran kebijakan ujaran kebencian kami,'' ujar Twitter, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Sky Sports, Rabu (21/8).
Twitter mengaku sangat proaktif mamantau percakapan secara daring dan akan terus mengambil tindakan tegas bagi yang melanggar aturan. Apalagi rasisme adalah isu yang sensitif sehingga perlu adanya respons dari masyarakat.
Twitter bahkan rutin melakukan dialog dengan PFA (Professional Football Asociation) dan Kick It Out, yang berkomitmen untuk mengatasi kekerasan daring dan sikap rasis di industri sepak bola.