REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) akan melakukan pengujian radiasi dari beberapa makanan yang diekspor dari Jepang, karena ada potensi kontaminasi dari pembangkit nuklir Fukushima akibat tsunami. Korsel telah meningkatkan tuntutan kepada Jepang karena kekhawatiran makanan yang diproduksi di daerah Fukushima.
Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan Korsel (MFDS) akan menggandakan frekuensi pengujian setiap produk makanan yang diproduksi dari Fukushima. Dalam lima tahun terakhir, produk makanan tersebut dikembalikan karena terdeteksi radiasi.
"Karena kekhawatiran publik tentang kontaminasi radioaktif telah meningkat baru-baru ini, kami merencanakan inspeksi yang lebih menyeluruh mulai 23 Agustus," ujar Direktur Jenderal MFDS, Lee Seoung-yong, Rabu (21/8).
Lee mengatakan, dari total impor makanan dari Jepang yakni sekitar 190 ribu ton hanya sekitar 2 ton yang dikembalikan setiap tahun. Sehingga, pengujian makanan tersebut tidak akan berdampak terhadap pasokan makanan impor dari Jepang.
Seorang pejabat di Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang mengatakan, produk makanan Jepang aman sehingga tidak perlu dilakukan peningkatan pengujian terhadap dugaan paparan radiasi. Pejabat itu menyesalkan langkah-langkah Korsel yang meningkatkan pengujian makanan impor dari Jepang.
"Keamanan makanan Jepang telah teruji dan tidak perlu pengujian tambahan. Banyak negara yang setuju dengan ini dan tidak lagi melakukan pembatasan impor sepenuhnya," ujar pejabat tersebut.
Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 mengatakan, Komite Olimpiade Nasional Korsel telah mengirim surat yang menyatakan keprihatinan atas produk yang ditanam di prefektur Fukushima. Apalagi produk bahan makanan tersebut nantinya akan dihidangkan kepada para atlet di Olympic Village.
Kementerian Luar Negeri Korsel telah memanggil menteri ekonomi dari kedutaan besar Jepang di Seoul. Pemanggilan tersebut mengacu pada laporan media dan kelompok lingkungan internasional yang mengklaim bahwa Jepang berencana mengeluarkan air yang terkontaminasi dari pabrik Fukushima ke lautan.
Pada April lalu, Korsel memenangkan perselisihan di Organisasi Perdagangan Dunia atas larangan impor dan persyaratan pengujian yang telah diberlakukan pada makanan laut Jepang setelah bencana Fukushima 2011. Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi mengalami rusak parah akibat tsunami pada 2011.