REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon membandingkan pengadaan mobil menteri baru dengan gelaran Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Bali 2018. Pengadaan mobil baru dinilai Fadli lebih terasa manfaatnya dibanding gelaran tahunan IMF itu.
Fadli menilai, pengadaan mobil baru menteri tentu sudah melewati berbagai pertimbangan. Apalagi, kata dia, mobil menteri yang dipakak saat ini usianya sudah hampir 10 tahun. Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut Fadli sudah sempat mewacanakan mobil baru itu di akhir masa jabatan.
"Saya masih ingat waktu itu ada beritanya tahun 2014, tali justru Pak Jokowi yang menolak kan?. Akhirnya lelang yang dilakukan oleh pemerintahan Pak SBY itu dibatalkan," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Kamis (22/8).
Fadli menilai tidak masalah bila mobil baru untuk menteri harus diganti, meski harus menelan biaya sampai Rp 147 miliar. Namun, angka itu harus pula didapatkan dari kalkulasi yang matang. Ia menilai, pengadaan mobil ini lebih jelas manfaatnya dibanding IMF tahun 2018.
"Ya maksud saya masih ada barangnya, masih kelihatan, dan mungkin masih bisa dipakai 5-10 tahun yang akan datang, tapi kalau yang boros itu ya seperti waktu world bank meeting itu, yang di Bali," ucap Fadli.
Penyelenggaran Pertemuan tahunan IMF di Bali 2018 memang menelan dana yang cukup besar. Biaya operasional penyelenggarannya mencapai Rp 1,1 triliun. Sedangkan persiapan pembangunan infrastruktur itu mencapai Rp 4,9 triliun.
"Itu baru menurut saya pemborosan. Masa pertemuan begitu saja 1,1 triliun," ucap politikus Gerindra itu.
Sedangkan, dana untuk mobil baru, dikutip dari laman resmi Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), pemerintah telah melakukan Pengadaan Kendaraan Menteri Negara/Pejabat Setingkat Menteri. Pengadaan ini sudah dimulai pada 19 Maret 2019 dan kini lelang tender tersebut sudah selesai.
Pemerintah menyiapkan dana pagu sebesar Rp 152.540.300.000 dari APBN. Ada 41 satu peserta yang ikut dalam proses lelang ini. Dari 41 peserta tersebut, hanya empat peserta lelang yang memenuhi kualifikasi administrasi. Lelang tender ini dimenangi PT Astra International Tbk-Tso dengan harga Rp 147.229.317.000.
Masih merujuk laman LPSE, saat ini semua tahapan lelang tender sudah terlewati oleh PT Astra, dari Pembuktian Kualifikasi hingga Penandatanganan Kontrak. "Ini 147 miliar, masih mending ada mobilnya. Yang dulu (IMF) sisanya apa itu? Hasilnya apaan tuh yang IMF-World Bank yang 1 triliun tahun lalu," ujar dia.