REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Meutia Hatta Swasono mengatakan, perempuan adalah kunci untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul. Ia mengungkapkan bahwa perempuan merupakan pendidik anak yang pertama dan utama.
"Sejak di dalam kandungan ibu, anak sudah mendapat pendidikan untuk pengembangan sifat-sifatnya. Kepribadian anak sudah didesain sejak dari dalam kandungan," kata Meutia dalam bincang media yang diadakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Jakarta, Jumat (23/8).
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak periode 2004-2009 itu mengatakan bila ibu hamil hidup dalam ketakutan, maka akan mempengaruhi anak yang akan dilahirkan. Begitu juga bila ibu hamil hidup dalam suasana yang ceria dan bahagia, maka anak yang dilahirkan juga akan menjadi anak yang ceria.
"Di negara-negara Eropa, para ibu hamil diperdengarkan lagu-lagu klasik agar anak-anak yang dilahirkan menjadi ceria agar kandungannya berkembang dengan baik," tuturnya.
Menurut Meutia, ketika lagu klasik diperdengarkan terhadap tumbuhan, para ahli biologi menemukan bahwa tumbuhan tersebut tumbuh lebih cepat dan lebih baik. Hal itu juga berlaku pada tumbuh kembang janin di dalam kandungan ibu.
"Anak belajar menjadi individu yang tanggap atau malas adalah hasil dari pendidikan lingkungan rumah tangga, terutama ibu," katanya.
Meutia menjadi narasumber dalam bincang media bertema "Perempuan Unggul Indonesia Maju" yang diadakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Selain Meutia, narasumber lainnya adalah Staf Ahli Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bidang Penanggulangan Kemiskinan Titi Eko Rahayu.
Dalam bincang media tersebut, Titi mengatakan perempuan Indonesia yang unggul diindikasikan dari Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaan Gender yang terus meningkat.
"Kedua indeks tersebut menunjukkan pembangunan perempuan di Indonesia cukup baik dan signifikan," katanya.