REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto membantah mendapat keuntungan tertentu dari waktu pelaksanaan musyawarah nasional (Munas). Partai berlogo pohon beringin itu rencananya akan mengadakan munas pada Desember mendatang.
Dia mengatakan, munas Golkar memang selalu diadakan pada akhir tahun. "Munas-munas, dulu Pak JK (Jusuf Kalla) bulan Desember, Pak Aburizal Bakrie bulan Desember, Pak Setya Novanto bulan Desember, kemudian saya waktu terpilih aklamasi juga di bulan Desember," kata Airlangga di Jakarta, Rabu (28/8).
Dia mengaku tidak bisa menggeser waktu pelaksanaan munas untuk dipercepat misalnya. Dia mengatakan, pelaksanaan munas memiliki mekanisme tersendiri yang telah berjalan bertahun-tahun.
Artinya, dia mepanjutkan, munas Golkar akan tetap dilaksanakan pada Desember nanti. Dia meminta semua pihak untuk tetap tenang dan mengikuti kebiasaan yang telah terbentuk itu.
Sebagian kader Golkar mendesak agar DPP partai segera menggelar rapat pleno. Mereka merupakan kubu calon ketua umum Bambang Soesatyo alias Bamsoet.
Terkait hal tersebut, Airlangga mengatakan jika DPP tengah nelakukan sejumlah proses. Paparnya, DPP tengah melakukan rapat kordinator bidang (korbid), menerima laporan-laporan Badan pemenangan pemilu (bappilu) yamg masuk hingga mengadakan penghargaan bagi yang tanding di Pileg lalu.
"Artinya kalau munas selalu Desember. Waktu itu Pak Akbar Tandjung juga Desember. Kita sesuai dengan jadwal," katanya.
Seperti diketahui, Munas Golkar rencananya akan dilaksanakan pada Desember nanti. Dalam kesempatan itu, partai orde baru ini akan memilih ketua umum. Sejauh ini ada dua calon kiat yaitu Bamsoet dan Airlangga Hartanto.