REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Politisi PDIP yang juga artis senior Rano Karno tidak jadi maju dalam Pilkada Kota Depok 2020. Pasalnya, Rano sudah mendapat penugasan di DPR RI.
"Untuk Rano Karno saya sudah konfirmasi bahwa dia tidak akan maju di Pilkada Depok," kata Ketua DPC PDIP Depok Hendrik Tangke Alo di Sekertariat DPC PDIP Depok, Jabar, Senin.
Sebelumnya beredar kabar sejumlah politisi artis mulai dari Rano Karno hingga Rieke Diah Pitaloka akan ikut meramaikan bursa calon wali kota Depok dari PDI-P.
Sedangkan untuk Riek Diah Pitaloka, kata Hendrik mengaku belum ada wacana untuk mencalonkannya. Namun, karena Rike merupakan aset partai maka jika memang diminta untuk turun membenahi Kota Depok maka akan berbeda ceritanya.
"Kalau DPP memerintahkan Rieke turun untuk membenahi Kota Depok saya pikir beliau tidak akan menolak," ucap Hendrik.
Hendrik juga menegaskan bahwa dirinya juga siap ditempatkan di mana saja, baik itu di legislatif maupun eksekutif. Bahkan, lanjut dia, jika disuruh pulang kampung pun is siap. "Kalau Ketua Umum Partai Bu Mega yang memerintahkan," tegasnya.
DPC PDIP Kota Depok, Jawa Barat, mulai melakukan pembukaan penjaringan calon wali kota dan calon wakil wali kota Depok untuk bertarung dalam Pilkada Serentak 2020.
"Mulai hari ini sampai 20 September 2019 kami membuka penjaringan untuk mencari anak bangsa terbaik," tutur Hendrik.
Hendrik mengatakan penjaringan dilakukan terbuka untuk umum, jadi siapa pun bisa mendaftar untuk menjadi calon wali kota dan wakil wali kota Depok yang diusung PDIP untuk membangun kota Depok kedepan yang lebih baik lagi.
"Nanti kami akan lakukaln fit and proper test, untuk mengetahui kemampuan kepemimpinan dan wawasan kebangsaan," katanya.
Ketua DPRD Kota Depok ini juga menegaskan bahwa penjaringan tersebut tidak ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan bagi mereka yang mendaftar.
"Kami tegaskan di sini tidak ada mahar-maharan dalam penjaringan tersebut," ujarnya, menegaskan.