SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM--- Pengemis lanjut usia bernama Mbah Cipto Wiyono Sukijo (75), yang sempat menggegerkan publik karena punya tabungan dan uang puluhan juta, akhirnya sudah dinyatakan pulih. Sempat dirujuk ke RSJD Solo, kakek asal Dukuh Sundoasri RT 19, Banaran, Sambungmacan, Sragen, itu diperbolehkan pulang, Selasa (3/9).
Namun Mbah Cipto masih dibawa ke Rumah Singgah Dinas Sosial di Tlebengan, Sragen Kota, sembari menunggu keluarganya. Menariknya, sepulang dari RSJD, Mbah Cipto langsung ditengok oleh cucunya yang sudah 20 tahun tak mendekat.
“Alhamdulillah kondisi Mbah Cipto sudah stabil dan sudah tiba di Rumah Singgah lagi. Cucunya juga langsung datang dan kumpul di Rusi (rumah singgah). Ini tadi dikeroki sama cucunya dan sudah bisa bercanda dengan cucunya,” papar Kasie Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Dinas Sosial Sragen, Ine Marliah, kepada Joglosemarnews.com, Selasa (3/9) petang.
Ine menuturkan dari pertemuan kakek dan cucu itu menyiratkan cerita menarik. Sang kakek mengaku ternyata sudah 20 tahun tak dekat dengan cucunya.
Mbah Cipto pun juga tak mengetahui jika yang ada di depannya dan sedang ngeroki adalah cucunya.
“Beliau bilang sudah 20 tahun lebih tak dekat dengan cucunya. Karena dia dendam dengan bapaknya. Ini terpaksa harus bersandiwara untuk meluluhkan Mbah Cipto. Tapi Alhamdulillah, kondisi psikisnya sudah mulai stabil. Ini kami berusaha mendekatkan dengan cucu dan keluarganya lagi,” urai Ine.
Mbah Cipto diambil dari RSJD Solo pukul 16.00 WIB dengan mobil Dinsos. Ine menambahkan menurut rencana, putra Mbah Cipto yang ada di Bekasi dikabarkan akan tiba dan menjemputnya.
Cerita Mbah Cipto terungkap ketika dia diamankan tim patroli Satpol PP saat meminta-minta di sekitar Bangjo Radio Umum Cantel, Sragen Kota.
Kakek itu diamankan dengan barang bawaan sebuah tas lusuh dan tongkat berklontong yang dijadikan senjatanya.
Mbah Cipto dinilai meresahkan lantaran kalau minta uang tak dikasih, langsung memukul pakai tongkat saktinya itu.
Saat dibawa ke Rumah Singgah Dinsos, digeledah dan diperiksa bersama oleh tim, semua terbelalak. Di tas lusuh milik Mbah Cipto, tenyata isinya uang lembaran yang sudah dilak-lak namun dibungkus 16 plastik sehingga terlihat lusuh.
Setelah dihitung, total uang tunainya mencapai Rp 12.419.000. Tak cukup sampai di situ, petugas makin kaget setelah mengecek sebuah plastik lusuh yang di dalamnya berisi surat deposito dari BNI atas nama Mbah Cipto dengan nominal Rp 25 juta dengan jangka waktu 24 Agustus 2018.
Kemudian ada sebuah buku rekening juga atas nama Mbah Cipto dengan saldo Rp 15 juta namun terlihat tanda penarikan dan saldo tersisa tinggal Rp 22.000. Wardoyo
The post appeared first on Joglosemar News.