Kamis 05 Sep 2019 11:26 WIB

Korban Meninggal Badai Dorian Tembus 20 Orang

Jumlah korban meninggal badai Dorian diperkirakan meningkat.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nur Aini
Relawan mengevakuasi sejumlah keluarga dari air yang pasang akibat Badai Dorian dekat jembatan Causarina di Freeport, Grand Bahama, Bahamas, Selasa (3/9).
Foto: AP Photo/Ramon Espinosa
Relawan mengevakuasi sejumlah keluarga dari air yang pasang akibat Badai Dorian dekat jembatan Causarina di Freeport, Grand Bahama, Bahamas, Selasa (3/9).

REPUBLIKA.CO.ID, NASSAU -- Menteri Kesehatan Bahama, Duane Sands mengatakan, badai Dorian menewaskan sedikitnya 20 orang. Namun, jumlah korban dipastikan akan meningkat, karena video udara Kepulauan Abaco di Bahama utara menunjukkan kehancuran yang meluas.

"Kami berada di tengah-tengah salah satu krisis nasional terbesar dalam sejarah negara kami," kata Perdana Menteri Bahama, Hubert Minnis mengatakan pada konferensi pers, dilansir Aljazirah Kamis (5/9). 

Baca Juga

"Kita bisa mendapatkan lebih banyak jumlah kematian yang dicatat. Ini hanya informasi awal," ucap Minnis.

Sementara korban selamat dari Badai Dorian pada Rabu (4/9), memilih melalui puing-puing rumah yang runtuh oleh angin kencang. Mereka berjuang untuk mendapatkan bahan bakar generator dan makanan setelah badai.

Wakil sekretaris jenderal PBB untuk urusan kemanusiaan, Mark Lowcock mengatakan, ia memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat secara signifikan. Di samping itu, puluhan orang di Bahama menggunakan Facebook untuk mencari orang-orang yang hilang. Lembaga bantuan memperkirakan bahwa puluhan ribu orang dari populasi Bahama, yang berjumlah 400 ribu akan membutuhkan makanan, dan dukungan lainnya.

Seorang pendeta di Katedral Jubilee di Grand Bahama, LaQuez Williams membuka gereja sebagai tempat penampungan bagi sekitar 150 orang. Ia melihat orang-orang berada di atap rumah mereka mencari perlindungan.

"Mereka meminta bantuan, tetapi kamu tidak bisa keluar. Itu sangat sulit karena kamu merasa tidak berdaya," kata Williams. 

Video udara dari Pulau Great Abaco menunjukkan bermil-mil dari lingkungan banjir, yang berserakan dengan perahu terbalik dan kontainer pengiriman yang tersebar seperti mainan. Banyak bangunan memiliki dinding atau atap yang sebagian rusak.

Janith Mullings (66 tahun) dari Freeport, Grand Bahama, mengatakan dia telah melalui angin topan seumur hidupnya, akan tetapi belum pernah melihat yang seperti Dorian.

"Kami tidak pernah mengalami badai di pulau kami yang pernah mengalami naiknya samudera seperti itu. Lautan adalah sesuatu yang tidak dapat dipersiapkan oleh siapa pun," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement