REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Sebuah polemik terdengar dari kamar ganti Juventus. Ini tentang pemilihan skuat Juve menuju fase grup Liga Champions musim 2019/2010. Pelatih Maurizio Sarri tidak memasukkan Mario Mandzukic dan Emre Can dalam daftar 22 pemain pilihannya.
Keputusan ini mengundang pro dan kontra. Terutama dari sisi Can. Gelandang asal Jerman itu merasa diperlakukan tidak adil.
Jika tahu seperti ini, Can bisa saja mencari pelabuhan lain. Sebab, menurutnya, Paris Saint-Germain (PSG) sempat mendekatinya.
Namun Can memilih bertahan di Turin. Pasalnya, eks Liverpool itu dijanjikan tampil di Liga Champions. Pada kenyataannya, dalam enam bulan ke depan, Can hanya berlaga di Serie A dan Coppa Italia.
"Saya sangat terkejut. Pembicaraan kami hanya berlangsung satu menit dan saya tidak diberi alasan. Itu membuat saya marah dan kesal," kata pesepak bola 25 tahun kepada Bild dikutip dari Football Italia, Kamis (5/9).
Musim lalu, Can menjadi pilihan utama Massimiliano Allegri di kompetisi Eropa. Terutama ketika Sami Khedira keluar masuk ruang perawatan. Kini situasinya berbeda. Tak ada lagi Allegri di pinggir lapangan Juventus.
Sarri mempunyai pilihan tersendiri. Ia justru menyertakan Khedira dan Blaise Matuidi yang sempat dirumorkan bakal dilepas. Masih ada beberapa nama, antara lain Miralem Pjanic, Aaron Ramsey. Kemudian, Adrien Rabiot dan Rodrigo Bentancur.
Pada akhirnya Can legowo. Lewat media sosial, ia menuliskan hal yang kontras dengan pernyataan sebelumnya.
Can berterima kasih kepada Juventus yang selalu mendukungnya selama masa sulit. Kini ia bisa kembali dipanggil tim nasional Jerman. "Saya menghormati Juventus dan rekan setim. Keberhasilan klub, selalu menjadi prioritas, dan saya tidak akan mengatakan apa-apa lagi," demikian tulisan jebolan akademi Bayern Muenchen di Instagram.