BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM—Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi sejumlah penilaian terkait setahun masa pemerintahannya dengan Uu Ruzhanul Ulum. Pemerintahannya dinilai banyak polemik, mulai dari pembentukan TAP, wacana pembagunan pojok Dilan, hingga yang teranyar rencana pemindahan pusat pemerintahan Jabar.
Kritik tersebut muncul terutama dari para anggota dewan. Emil menilai, polemik tersebut terjadi karena masyarakat cenderung mengakses informasi soal polemik tersebut.
AYO BACA : 4 Kontroversi Ridwan Kamil Selama Jadi Gubernur
Padahal, dia mengaku, jumlah hal yang menjadi polemik masih jauh lebih sedikit dibandingkan pencapaian yang berhasil diraihnya.
"Saya kira imbangi saja dengan pencapaian yang wajar, saya menduga isu polemik lebih banyak dikonsumsi dalam hal intensitas membacanya," ungkapnya ketika ditemui seusai menghadiri acara Satu Tahun Jabar Juara di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (9/7/2019).
AYO BACA : Setahun Emil-Uu, Pariwisata Digenjot Jadi Penggerak Ekonomi Jabar
Pencapaian yang dimaksud, dia mengatakan, salah satunya tercermin dari 49 penghargaan yang diterima Jabar selama masa pemerintahannya.
"Apakah 49 perubahan itu mau dibahas atau tidak? Jangan-jangan enggak mau dibahas karena enggak ada polemik," jelasnya.
Dirinya pun meminta media serta masyarakat dapat mengawal jalannya pemerintahan dengan adil.
"Jangan selalu mengisi ruang-ruang informasi publik dengan hal-hal yang sepele tapi berpolemik. Kita fokuskan agar diimbangi secara fair," pungkasnya.
AYO BACA : Ridwan Kamil Sebut Pembangunan Dirasakan di Tahun Ketiga