Rabu 11 Sep 2019 15:08 WIB

Bukalapak Pangkas Karyawan, Menkominfo: Bukan Mau Tutup

Bukalapak akan memangkas sebanyak 100 karyawan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Menkominfo Rudiantara.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menkominfo Rudiantara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ikut buka suara terkait kebijakan perusahaan e-commerce raksasa Bukalapak yang memilih memangkas ratusan karyawannya. Rudiantara melihat, pemangkasan terjadi terhadap 100 karyawan dari total karyawan Bukalapak sebanyak 2.600 orang.

Menurutnya, rasio pemangkasan karywan terhadap total karyawan terbilang kecil untuk ukuran perusahaan rintisan (startup) yang sedang berkembang pesat. "Menurut saya ini hal yang wajar. Kalau dilihat secara positifnya, Bukalapak pertumbuhannya 3 kali lipat. Logikanya, pasti dia akan nambah pegawainya. Hanya ini istilahnya ada yang tidak sesuai dengan strateginya," jelas Rudiantara di Istana Negara, Rabu (11/9).

Baca Juga

Menurut Menkominfo, langkah Bukalapak kali ini merupakan penyesuaian strategi perusahaan, bukan untuk menutup kerugian usaha. Artinya, dinamika bisnis yang dialami Bukalapak terbilang wajar.

Di perusahaan yang merugi, ujarnya, perusahaan melakukan lay off. Hal ini menurut Rudiantara, tidak terjadi di Bukalapak.

"Ini bukan karena Bukalapak mau tutup, bukan. Kalau di industri lain memang PHK biasanya dilakukan kalau perusahannya sudah menurun kinerjanya. Ini naik tiga kali masa PHK kayak gitu?" kata Rudiantara.

Rudiantara juga melihat kinerja keuangan Bukalapak masih baik. Ia mengaku sempat berbincang dengan pendiri Bukalapak mengenai besaran GMV (Gross Merchandise Value) atau nilai penjualan serta volume transaksi melalui platform aplikasi Bukalapak yang menyentuh 1 miliar dolar AS perbulan atau 12 miliar dolar AS per tahun.

Pihak Bukalapak sendiri menyebutkan, pemangkasan karyawan dilakukan demi efisiensi perusahaan. Head of Corporate Communication Bukalapak, Intan Wibisono, menyatakan bahwa hal itu sejalan dengan pertumbuhan Bukalapak saat ini. Dengan pertumbuhan yang terbilang pesat, Bukalapak tengah menata diri dan mulai beroperasi layaknya perusahaan yang dewasa.

"Tentunya sudah lazim untuk perusahaan mana pun melakukan penataan internal secara strategis untuk mendukung implementasi strategi bisnisnya. Demikian pula dengan Bukalapak," jelas Intan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement