Kamis 12 Sep 2019 17:04 WIB

Menlu Brasil: Tidak Ada Bencana Perubahan Iklim

Araujo mengatakan skala kebakaran Amazon tahun ini sedang-sedang saja.

Marinir Bolivia berusaha memadamkan api belantara Amazon di wilayah Bolivia.
Foto: Juan Karita/AP
Marinir Bolivia berusaha memadamkan api belantara Amazon di wilayah Bolivia.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Menteri Luar Negeri Brasil Ernesto Araujo membantah negaranya telah membakar hutan hujan Amazon, Rabu (11/9). Ia juga mengatakan kekhawatiran tak berdasar atas perubahan iklim global sedang mengancam kedaulatan Brasil.

"Tidak ada bencana perubahan iklim. Dari perdebatan yang sedang berlangsung terlihat dunia akan berakhir," kata Araujo saat berpidato di Heritage Foundation Washington.

Baca Juga

Lonjakan kebakaran baru-baru ini di Amazon, yang dianggap sebagai benteng melawan perubahan iklim, menuai kemarahan sekaligus kritikan internasional terhadap Presiden Brasil Jair Bolsonaro lantaran memprioritaskan pembangunan kawasan ketimbang perlindungan hutan.

Araujo berpendapat minimnya bukti ilmiah atas penyebab pemanasan global. Dia mengatakan pendukung perubahan iklim sedang menghasut alarmisme untuk tujuan politik. Hal itu sebagai bagian dari konspirasi sayap kiri terhadap Amerika Serikat dan Brasil yang kedaulatannya sedang dihancurkan.

Araujo mengatakan skala kebakaran Amazon tahun ini sedang-sedang saja dan penggundulan hutan di Brasil hanya bertanggung jawab dua persen dari emisi CO2 global. Menurutnya, secara global penggundulan hutan bertanggung jawab 11 persen dari total emisi CO2.

"Jadi jika kita mengasumsikan emisi CO2 langsung mengendalikan suhu, yang tidak ditunjukkan model komputer, Brasil bukanlah biang keladinya," kata dia.

Araujo mengaku Brasil telah dicap sebagai negara yang menghancurkan planet dan kritikus sedang mengusulkan sanksi perdagangan terhadapnya dan bahkan invasi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement