Selasa 17 Sep 2019 12:53 WIB

Israel Gelar Pemilu Putaran Kedua

Pemungutan suara berakhir pada 22.00 waktu setempat.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Sebuah billboard kampanye dengan foto pemimpin Partai Blue and White Benny Gantz di sebuah kota Arab Baqa al-Gharbiyye di utara Israel, Senin (16/9). Israel menggelar pemilu pada 17 September 2019.
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Sebuah billboard kampanye dengan foto pemimpin Partai Blue and White Benny Gantz di sebuah kota Arab Baqa al-Gharbiyye di utara Israel, Senin (16/9). Israel menggelar pemilu pada 17 September 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Warga Israel memberikan suara dalam pemilihan umum kedua, Selasa (17/9). Pemilu tersebut merupakan yang kedua dalam lima bulan.

Dilansir di BBC, jajak pendapat akhir menempatkan Partai Likud sayap kanan Netanyahu bersaing ketat dengan penantang utamanya, Partai Blue and White yang dipimpin mantan kepala militer, Benny Gantz. Sementara partai-partai yang lebih kecil dianggap dapat memiliki suara besar dalam hasil akhir.

Baca Juga

Negosiasi mengenai pembentukan koalisi baru diharapkan akan dimulai segera setelah pemungutan suara berakhir pada 22.00 waktu setempat dan exit poll diumumkan. Sebelumnya Partai Likud dan Blue and White memiliki masing-masing 35 kursi di 120 kursi parlemen (Knesset).

Dalam kampanye pada pekan lalu, Netanyahu menyatakan akan menerapkan kedaulatan Israel di Lembah Yordan jika ia memenangkan rekor masa jabatan kelima. Pengumuman tersebut merupakan janji untuk secara efektif mencaplok 30 persen dari Tepi Barat yang diduduki.