REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Surabaya memfasilitasi eksportasi kacang kapri asal Banyuwangi, milik PT Lumbung Pangan Internasional ke Taiwan. Kepala karantina Pertanian Surabaya, Musyaffak Fauzi mengungkapkan, kacang kapri yang diekspor ke Taiwan seberat 10,7 ton dengan nilai ekonomi Rp 362 juta.
“Pada tahun ini PT Lumbung Pangan Internasional telah 2 kali mengirimkan kacang kapri asal Banyuwangi ke Taiwan. Pertama 9,7 ton pada 29 Agustus 2019 dan yang kedua ekspor 10,7 ton,” kata Musyaffak melalui siaran persnya, Selasa (17/9).
Musyaffak melanjutkan, menurut data dari Karantina Pertanian Surabaya, di tahun-tahun sebelumnya, belum.pernah di lakukan eksportasi kacang kapri. Artinya, lanjut Musyaffak, ekspor kali ini bisa dibilang sebagai ekspor komoditas baru.
"Hal ini sangat sesuai dengan strategi Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ekspor melalui penambahan jenis komoditas baru dan negara tujuan baru ekspor," ujar Musyaffak.
Kacang Kapri.
Musyaffak melanjutkan, Karantina Pertanian Surabaya mendukung dan mempercepat ekspor komoditas ini dengan memastikan kacang kapri tersebut bebas dari serangga Frankliniella Occidentalis (western Flower Thrips). Itu sebagaimana yang dipersyaratkan Taiwan melalui pemeriksaan fisik.
“Apabila semua dokumen terpenuhi dan kacang kapri dinyatakan sehat, Phytosanitary Certifikat dapat diterbitkan,” kata dia.
Kacang Kapri (Pisum sativum) merupakan salah satu jenis sayuran yang cukup populer bukan hanya di Indonesia namun juga di manca negara. Selain rasanya enak, kacang kapri juga bermanfaat untuk kesehatan misalnya mencegah flu, bermanfaat untuk pencernaan, mencegah osteophorosis, kanker, anemia, dan sebagainya.