REPUBLIKA.CO.ID, NAPLES -- Pelatih Napoli Carlo Ancelotti membeberkan kunci kegemilangan timnya pada partai perdana Grup E Liga Champions musim 2019/2020. Wakil Serie A itu menundukkan Liverpool 2-0 di Stadion San Paolo, Rabu (18/9) dini hari WIB.
Menurut Don Carlo, sebelum pertandingan ia menyiapkan berbagai strategi. Jika memungkinkan, ia meminta anak asuhnya menekan tinggi hingga ke area pertahanan the Reds. Namun sewaktu diserang, Ancelotti menginstruksikan pemainnya untuk bertahan sangat dalam.
"Kami melakukan semuanya dengan baik. Kami harus terbiasa, menghadapi berbagai momen dalam permainan," kata Ancelotti, dikutip dari Football Italia.
Secara keseluruhan ia melihat kedua tim menampilkan permainan yang seimbang. Menurutnya, itu berarti Napoli tampil sangat baik.
Sebab, kubu Partenopei menyesuaikan diri dengan level the Reds yang berstatus juara bertahan kompetisi ini. Sepanjang pertandingan Don Carlo melihat anak asuhnya bertarung dalam setiap perebutan bola.
"Saya benar-benar menyukai cara kami bermain, bahkan ketika kami tidak memegang kendali," ujar arsitek 60 tahun ini.
Usai pertandingan, Ancelotti mengaku terlibat pembicaraan ringan dengan pelatih Liverpool, Juergen Klopp. Sang rival menilai Napoli memiliki kans untuk menjadi kampiun.
Don Carlo pun berbalik memberikan sanjungan untuk Klopp. Menurutnya, the Reds bisa menjadi juara setelah kalah di San Paolo. Itu berdasarkan pengalaman musim lalu. Ucapan ini disampaikan Ancelotti saat berjabat tangan dengan Klopp usai laga. Tak pelak, Klopp pun tertawa dan memegang wajah Ancelotti menanggapi candaan tersebut.
Atas hasil ini, Liverpool mengikuti jejak AC Milan pada 1994 sebagai tim juara bertahan yang langsung kalah pada laga pertama Liga Champions musim berikutnya. Milan menjuarai Liga Champions musim 1993/1994 dan tumbang pada laga perdana musim 1994/1995. Adapun Liverpool merupakan kampiun musim lalu.