REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK, THAILAND -- Pemerintah Thailand menyatakan pada Rabu (18/9) telah memusnahkan lebih dari 200 ekor babi pekan ini. Pemusnahan dilakukan di tengah kekhawatiran mengenai potensi demam babi Afrika.
Thailand belum melaporkan adanya wabah demam babi Afrika di wilayahnya. Sementara sejumlah negara tetangga seperti Myanmar, Laos, dan Kamboja telah mengonfirmasi terjadinya kasus penyakit mematikan tersebut.
Departemen Peternakan Thailand mengatakan pemusnahan babi itu adalah "langkah pencegahan" setelah dua babi mati secara misterius di Provinsi Chaing Rai di bagian utara negeri itu, sekitar 20 kilometer dari Myanmar.
"Kami telah membunuh lebih dari 200 ekor babi di dua peternakan di sana," kata Npporn Mahakanta, Kepala Kantor Peternakan Provinsi, kepada Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam. Ia menambahkan tindakan tersebut sejalan dengan protokol untuk mencegah wabah penyakit hewan. "Mereka berada dalam radius satu kilometer dari babi yang sakit dan mati," katanya.