REPUBLIKA.CO.ID, SALZBURG -- Debut di Liga Champions bagi Erling Braut Haaland menjadi sangat spesial. Namun bukan sekadar debutnya yang menjadi momen indah pemain berusia 19 tahun tersebut. Haaland juga mencatatkan sejarah dengan langsung mencetak hattrick saat RB Salzburg menghancurkan Genk 6-2 di laga pembuka fase grup, Rabu (18/9).
Dalam kemenangan meyakinkan itu, Haaland mencetak gol pertama, kedua, dan keempat. Ia membuka keran gol RB Salzburg dengan tendangan kaki kanannya di dalam kotak penalti. Lalu menambahkan koleksi golnya dengan kaki kiri setelah bekerja sama dengan Hwang Hee-chan. Gol ketiganya dihasilkan dari permainan terbuka yang dilakukan Genk. Haaland menerima umpan dari sayap kiri dan langsung mengkonversinya menjadi gol.
Sebenarnya bukan hal aneh Haaland mampu mencetak hattrick. Sebab, remaja kelahiran Inggris itu telah mencetak 17 gol dalam sembilan penampilannya untuk klub asal Austria tersebut. Bukan itu saja. Haaland juga pernah mencetak sembilan gol dalam satu pertandingan saat membantai Honduras 12-0 dalam Piala Dunia U20 di Polandia.
Nama Haaland memang familiar. Itu karena ia merupakan anak dari Alf-Inge Haaland, yang menghabiskan 10 tahun bermain di Inggris. Alf-Inge Haaland sempat membela Nottingham Forest, Leeds, dan Manchester City.
Tak bisa berkata banyak, pelatih Salzburg Jesse Marsch hanya menggambarkannya dalam tiga kata. ''Positif, energik, elektrik, atau mungkin menimbulkan sengatan,'' ujar Marsch dikutip dari BBC.
Rekan setim Haaland, Max Wober menyebut partnernya itu sebagai pemain yang fenomenal. Dengan tinggi badannya, bahkan Haaland mampu bergerak cepat dan mampu mengontrol bola dengan baik. Oleh karena itu, Wober mengaku kerap kesulitan jika menjadi lawannya saat latihan. ''Sekali lagi, dia membuktikan diri mengapa dia akan menjadi salah satu striker terbaik di dunia,'' kata Wober.
Dengan usianya yang masih 19 tahun dan 58 hari, Haaland menjadi pemain termuda ketiga yang mencetak hattrick di Liga Champions. Haaaland menyamai rekor legenda Real Madrid Raul (18 tahun dan 113 hari pada 1995), serta mantan pemain Manchester United Wayne Rooney (18 tahun dan 340 hari pada 2004).
Haaland juga menjadi remaja pertama yang mencetak gol lebih dari sekali dalam debutnya di Liga Champions, setelah Rooney mencetak hattrick melawan Fenerbahce pada September 2004. Catatan lainnya, Haaland menjadi pemain ketiga yang mencetak gol pada dua menit pertama saat melakoni debut Liga Champions, setelah Andreas Moller pada 1995 dan Eliaquim Mangala pada 2009.
Bakat Haaland tersebut sebenarnya sudah dilirik Manchester United sebelum ia mencetak hattrick pada debutnya di Liga Champions. Pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer mengumpamakan Haaland seperti Romelu Lukaku, mantan strikernya di United. Bahkan tim pencari bakat MU berada dalam daftar yang memantau Haaland.
Salzburg pernah mengungkapkan menolak tawaran dari klub yang enggan disebutkan namanuya. ''Dia dapat menjadi striker top. Dia mungkin bukan fan terbesar Manchester United. Tapi jika mereka datang ke pintu, tidak akan banyak yang bilang tidak untuk itu,'' ujar Solskjaer, dikutip dari the Sun.
Haaland mengaku sebagai fan berat Leed United, tempat ayahnya pernah bermain. Dirinya bahkan bermimpi ingin memenangkan gelar Liga Primer Inggris bersama Leed. Ia bahkan berjanji akan menjadi pemain yang lebih baik dari ayahnya. ''Saya ingin menjadi yang terbaik,'' tegas Haaland.