Seekor orang utan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). (FOTO : Antara/Hafidz Mubarak A)
Seekor orang utan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). (FOTO : Antara/Hafidz Mubarak A)
Seekor orang utan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). (FOTO : Antara/Hafidz Mubarak A)
Seekor orang utan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). (FOTO : Antara/Hafidz Mubarak A)
Seekor orang utan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). (FOTO : Antara/Hafidz Mubarak A)
Seekor orang utan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). (FOTO : Antara/Hafidz Mubarak A)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Seekor orang utan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019).
Sebanyak 37 orang utan yang dirawat di pusat rehabilitasi Yayasan BOS (Borneo Orang Utan Survival) di Nyaru Menteng, Palangka Raya, terjangkit infeksi saluran pernapasan akibat menghirup kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan.
sumber : Antara
Advertisement