Jumat 20 Sep 2019 09:57 WIB

Taksi Robot Sudah Biasa, Kalau Bajaj tanpa Sopir?

Taksi robot sudah biasa, gimana kalau ada Bajaj tanpa sopir? Negara Ini Mau Bikin

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Taksi Robot Sudah Biasa, Gimana Kalau Ada Bajaj Tanpa Supir? Negara Ini Mau Bikin Loh..... (FOTO: OpenGov Asia)
Taksi Robot Sudah Biasa, Gimana Kalau Ada Bajaj Tanpa Supir? Negara Ini Mau Bikin Loh..... (FOTO: OpenGov Asia)

Warta Ekonomi.co.id, Surakarta

Bukan cuma Indonesia yang punya bajaj, Negeri Gajah Putih alias Thailand juga memilikinya. Yang membedakan, kendaraan bernama tuk-tuk itu rencananya akan dilengkapi teknologi swakemudi. Artinya, Thailand bakal punya bajaj tanpa sopir!

Inovasi itu akan dimulai pada November 2019 melalui kolaborasi pemerintah dan pihak swasta. Negeri Seribu Pagoda akan menguji coba bajaj swakemudi pertama untuk mendorong pengembangan kendaraan otonom di Asia Tenggara.

"Program ini membangun kepercayaan, kendaraan otonom dapat digunakan di jalan umum. Hal itu akan mempercepat adopsi teknologi di Thailand," jelas Peneliti Utama dari Badan Pengembangan Sains dan Teknologi Nasional Thailand, dikutip dari OpenGov Asia, Jumat (20/9/2019).

Baca Juga: Taksi Robot Ini Berhasil Angkut 6 Ribuan Penumpang!

Mengapa harus bajaj? Karena kendaraan roda tiga itu dinilai lebih hemat energi dibanding mobil. Karena itu, uji coba akan memakan lebih sedikit suku cadang yang artinya biasaya akan lebih murah.

Tak hanya itu, salah satu pendiri startup yang akan terlibat dengan program tersebut berkata, "tuk-tuk lebih cocok untuk cuaca panas negara ini."

Uji coba akan dilakukan selama enam bulan. Jika sudah teruji, teknologinya akan diterapkan juga ke kendaraan yang lebih besar, seperti minibus.

Yang perlu dicatat, bajaj yang akan digunakan dalam uji coba bukanlah yang tersebar di jalan raya saat ini. Pemerintah, investor, dan perusahaan akan menggunakan model yang minimalis, dengan layar yang menampilkan kecepatan, serta jumlah listrik di dalam tangki.

Ada pula sistem pemetaan tiga dimensi di atapnya, menyerupai sirene polisi. Di kursi pengemudi, masih tersedia setang, sehingga penguji bisa mengambil kendali jika diperlukan.

Lebih lanjut, pengujian akan dilakukan di dalam wilayah milik pengembang properti Thailand untuk menghindari banyaknya orang. Luasnya sekitar delapan hektar, dengan fasilitas kondominium, mal, rumah sakit gigi, dan sekolah. Agaknya, mirip seperti kota BSD di Tangerang.

Kendaraan tersebut akan diproduksi oleh pemerintah dan produsen mobil setempat. Karena itu, layanan diperkirakan tersedia pada awal 2021.

Dengan prediksi total penjualan global mobil swakemudi yang mencapai 21 juta unit pada tahun 2035, menurut IHS Markit, Thailand mungkin dapat menjadi pusat produksi di Asia Tenggara.

Selain wacana itu, para perusahaan berbagi tumpangan Thailand juga menargetkan untuk menawarkan taksi robot sebelum 2022. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement