REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Populasi badak Sumatera semakin terancam. Ahli badak dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Muhammad Agil mengatakan, populasi satwa bernama latin Dicerorhinus Sumatrensis itu masih terjaga dengan baik hanya di kawasan Leuser Barat, Provinsi Aceh.
"Selain di Leuser Barat, semua kondisi populasi badak di Indonesia memprihatinkan," kata dia dalam diskusi publik dengan tema Selamatkan, Lindungi, Tingkatkan Populasi Badak Indonesia di Jakarta, Jumat.
Ada berapa ekor badak Sumatera yang tersisa? Berdasarkan data yang dihimpun Agil bersama sejumlah pegiat lingkungan, khususnya penanganan badak, satwa tersebut terpantau kurang dari 70 ekor. Populasi badak Sumatera yang tersisa tersebar di Kalimantan dan Sumatra.
Oleh karena itu, Agil menyerukan agar pemerintah bersama instansi terkait segera melahirkan anak-anak badak baru melalui program darurat konservasi badak Sumatera. Penyelamatan tersebut harus dilakukan karena populasinya sudah tidak variabel serta tidak memungkin hidup sendiri di alam liar.
Menurut Agil, daerah sebaran badak Sumatera ialah Aceh, Kalimantan, dan Lampung. Ia menyatakan, semua badak Sumatera yang tersisa perlu diselamatkan dari alam liar untuk proses pengembangbiakan.
"Khusus populasi badak Sumatera yang masih tersisa, yaitu di Leuser Aceh, Way Kambas, dan Bukit Barisan Selatan, Lampung Barat akan di-rescue," katanya.
Saat ini, populasi badak Sumatera di Bukit Barisan Selatan hanya tersisa sekitar tiga hingga lima ekor. Padahal, pada 1998 populasinya mencapai 60 hingga 80 ekor. Di Leuser Timur terdapat lima hingga enam ekor.
"Sementara untuk Leuser Barat jumlahnya masih cukup banyak, yaitu 20 ekor, dan harus diproteksi," ujarnya.
Sementara itu, perwakilan International Union for Conservation of Nature (IUCN) Species Survival Commission (SSC) Anwar Purwoto mengatakan, populasi badak di Indonesia saat ini sudah berada dalam daftar satwa yang sangat kritis dan terancam punah. Status tersebut sudah dikeluarkan oleh IUCN sejak awal 2000-an.
"Jumlah badak sejak saat itu terus menurun drastis," kata dia.
Menurut Anwar, sebelum IUCN mengeluarkan status terancam punah pada badak Sumatera, jumlah populasi ini mencapai 400 ekor pada 1998. Keseluruhannya merupakan badak Sumatera yang tersebar di Sumatra dan Kalimantan.