Sabtu 21 Sep 2019 09:00 WIB

Bayi Minum Kopi Dapat Bantuan Susu Formula, Dinkes Dikiritk

Pemberian susu formula untuk bayi peminum kopi dianggap tidak menyelesaikan masalah.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Reiny Dwinanda
Susu formula berbakteri enterobacter sakazakii (ilustrasi)
Foto: childrenclinic.wordpress.com
Susu formula berbakteri enterobacter sakazakii (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ahli gizi dan kesehatan dr Tan Shot Yen mengkritik tenaga kesehatan (nakes) Dinas Kesehatan (Dinkes) Polewali Mandar, Sulawesi Barat yang tidak mengedukasi pentingnya pemberian air susu ibu (ASI) kepada warganya. Alhasil, ada ibu yang memberikan kopi pada anaknya yang masih bayi.

Tan menyesalkan Dinkes Polewali Mandar justru memberikan bantuan susu bubuk kepada orang tua bayi tersebut. Sebagai bagian dari kelompok yang terus memperjuangkan gerakan pemberian ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI (MPASI), Tan juga mengkritik Dinkes yang mensosialiasikan pemberian bantuan susu bagi orang miskin yang dibisa diambil di Puskesmas Pembantu (Pustu).

Baca Juga

"Pertanyaan saya, kenapa harus susu? Mungkin kelihatannya dengan memberikan itu kemudian persoalan selesai. Tetapi, kenapa tidak mengajarkan ibunya membuat MPASI dan menyusui sampai anak berusia dua tahun? Kenapa tidak mengubah perilaku masyarakatnya?" ujarnya saat ditemui wartawan usai mengisi Dialog Sosialisasi Kebijakan Kementerian Kesehatan dalam rangkaian Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55, di Jakarta, Jumat (20/9).

Tan meminta tenaga kesehatan di Dinkes Polewali Mandar memahami bahwa ada tanggung jawab dan kewajiban menjaga integritas bahwa tidak boleh beriklan pada masyarakat. Dia mengatakan bahwa pemberian susu ini menunjukkan tenaga kesehatan yang beriklan pada warganya.

"Tenaga kesehatan juga seharusnya lebih banyak bicara, mengedukasi masyarakat. Jadi bukan sedikit-sedikit memberikan suplemen, susu bubuk, atau biskuit," katanya.

Tan menjelaskan bahwa 24 jam pertama bayi lahir maka sang ibu harus memberikan inisiasi menyusu dini (IMD). Selanjutnya, ibu harus memberikan ASI secara eksklusif selama enam bulan dan dilanjutkan hingga anak berusia dua tahun. 

"Apalagi kondisi ibunya juga bagus dan bisa menyusui," kata Tan.

 

Untuk itu, Tan menyerukan agar perempuan cerdas dalam mengenali tenaga kesehatan yang bukannya memberikan pendidikan sukses menyusui, tetapi justru memberikan susu formula.

Seorang bayi berusia 14 bulan di Desa Tonro Lima, Kabupaten Polewali Mandar diberi minuman kopi sebagai pengganti susu oleh orang tuanya. Kebiasaan itu bermula sejak sang bayi bereusia enam bulan.

Orang tua bayi tersebut mengaku memberi kopi karena tak mampu membeli susu.

"Terpaksa pak, karena tidak ada uang untuk membeli susu, setiap hari diberi kopi sebanyak empat kali. Apalagi saat dia mau tidur, biasanya terus merengek kalau tidak diberi kopi," kata sang Ibu Anita saat dijumpai wartawan, Sabtu (14/9).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, Andi Suaib Nawawi mengaku telah meminta jajaran Dinkes di tingkat desa menemu bayi tersebut untuk diberi bantuan. Selain itu, Dinkes juga akan menggalakkan sosialiasi bantuan susu bagi orang miskin yang bisa diambil di Puskesmas Pembantu (Pustu).

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement