Ahad 22 Sep 2019 00:07 WIB

Rapat Pleno PBNU Lahirkan Sejumlah Rekomendasi

Rekomendasi ini merupakan respons pola dakwah dalam menjawab tantangan zaman.

Red: Agung Sasongko
Rapat Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Foto: Dok Istimewa
Rapat Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada 20-21 September 2019 membahas beberapa masalah keorganisasian yang menyangkut usulan dan masukan beberapa poin perbaikan atas peraturan yang berlaku di Nahdlatul Ulama.

Selain agenda utama mendengarkan laporan 13 badan otonom (Banom) dan 18 lembaga-lembaga di bawah naungan PBNU, Rapat Pleno juga membahas beberapa isu aktual yang menjadi perhatian khusus. Isu aktual tersebut antara lain adalah tentang urgensi perubahan, modifikasi, dan bahkan migrasi pola dakwah guna merespons tantangan zaman.

Terhadap isu tersebut, Rapat Pleno merekomendasikan, pertama, Kepada seluruh perangkat organisasi NU untuk menjadikan bidang dakwah di media sosial sebagai kesadaran gerakan organisasi. 

"Gerakan dakwah di media sosial tidak boleh hanya berhenti hanya sebatas dilakukan secara sporadis dan bersifat non-organisatoris," demikiam isi rekomendasi yang diterima, Sabtu (23/9).