Senin 23 Sep 2019 18:32 WIB

Kebakaran Hutan di Gunung Semeru Tersisa Dua Titik Api

Pendakian di Gunung Semeru ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.

Red: Ani Nursalikah
Petugas dan tim Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS) melakukan koordinasi dan pemadaman di titik api baru pada jalur pendakian Gunung Semeru.
Foto: Dok Humas BB TNBTS
Petugas dan tim Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS) melakukan koordinasi dan pemadaman di titik api baru pada jalur pendakian Gunung Semeru.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menyatakan kebakaran hutan di kawasan Gunung Semeru di Malang, Jawa Timur sejak 17 September 2019 sudah mulai mengecil. Hingga saat ini masih ada dua titik api yang belum padam.

Pelaksana Harian Kepala Balai Besar TNBTS Novita Kusuma Wardani mengatakan, berdasarkan pengecekan lapangan dan informasi titik api Lapan, setidaknya masih terpantau ada dua titik api di sekitar Ranu Kumbolo di ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Baca Juga

"Masih terpantau dua titik api di sekitar Ranu Kumbolo, tepatnya di Watupecah dan sekitarnya," ujarnya, Senin (23/9).

Ia menjelaskan saat ini api yang ada di Ranu Kumbolo sudah mulai mengecil dan di luar jalur pendakian. Sedangkan titik api di Kalimati, Arcopodo, Kelik, Gunung Kepolo, Ayek-Ayek sudah berhasil dipadamkan oleh tim pemadam gabungan.

Hingga saat ini, diperkirakan area terdampak kebakaran hutan, khususnya di wilayah Gunung Semeru mencapai 20 hektare dengan vegetasi yang terbakar, antara lain tumbuhan bawah, cemara gunung, dan kirinyuh. "Sampai saat ini perkiraan area terdampak kebakaran sekitar 20 hektare," ujar Novita.

photo
Kondisi jalur pendakian Gunung Semeru yang terbakar sejak 17 September lalu.

Balai Besar TNBTS dan tim gabungan telah mengevakuasi para pendaki di wilayah Gunung Semeru tersebut. Dipastikan, sudah tidak ada lagi pendaki yang berada di kawasan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.

"Sejak Senin, pukul 01.00 WIB, semua pendaki telah turun dan jalur pendakian steril dari pendaki," kata Novita.

Balai Besar TNBTS telah menutup total pendakian ke gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl tersebut sejak Ahad (22/9). Penutupan dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan atau setelah kondisi benar-benar dinyatakan aman.

Balai Besar TNBTS dan tim gabungan terus berupaya memadamkan kebakaran hutan di Gunung Semeru dan menerjunkan kurang lebih 40 petugas gabungan untuk mengatasi kebakaran itu.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِنَّمَا النَّسِيْۤءُ زِيَادَةٌ فِى الْكُفْرِ يُضَلُّ بِهِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُحِلُّوْنَهٗ عَامًا وَّيُحَرِّمُوْنَهٗ عَامًا لِّيُوَاطِـُٔوْا عِدَّةَ مَا حَرَّمَ اللّٰهُ فَيُحِلُّوْا مَا حَرَّمَ اللّٰهُ ۗزُيِّنَ لَهُمْ سُوْۤءُ اَعْمَالِهِمْۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ
Sesungguhnya pengunduran (bulan haram) itu hanya menambah kekafiran. Orang-orang kafir disesatkan dengan (pengunduran) itu, mereka menghalalkannya suatu tahun dan mengharamkannya pada suatu tahun yang lain, agar mereka dapat menyesuaikan dengan bilangan yang diharamkan Allah, sekaligus mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah. (Setan) dijadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan buruk mereka. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

(QS. At-Taubah ayat 37)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement