Rabu 25 Sep 2019 11:57 WIB

Kereta Semi Cepat, 500 Perlintasan Sebidang Disterilkan

Nantinya, 500 perlintasan sebidang itu akan diganti dengan fly over atau underpass.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii menjelaskan mengenai kelanjutan proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya, Selasa (24/9).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii menjelaskan mengenai kelanjutan proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya, Selasa (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan berkontribusi dalam pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan akan mensterilkan perlintasan sebidang di jalur kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.

“Kami ditugasi untuk memperbaiki atau mensterilkan kurang lebihs ekitar 500 perlintasan sebidang dengan jalan raya (di sepanjang perlintasan rel kereta semi cepat Jakarta-Surabaya),” kata Basuki di Jakarta, Selasa (24/9) malam.

Basuki menjelaskan untuk mesterilkan sekitar 500 perlintasan sebidang itu akan dilakukan dengan cara membangun fly over dan underpass hingga jembatan penyebrangan orang (JPO). Dia memastikan akan ada beberapa pertimbangan dalam pembangunan rel kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.

“Kalau dari Jakarta-Surabaya sekitar 715 kilometer, tadi yang pertama perbaikan alligmnet, kalau kecepatan sekarang rata-rata 80 sampai 90 kilometer perjam kalau ditingkatkan jadi 160 kilometer perjam maka nikungnya pasti akan berubah. Makanya ada perbaikan allignment, makanya pasti ada pembebasan lahan,” jelas Basuki.

Sementara itu, Basuki mengatakan lintasan sebidang baik di kota dan luar kota yang ilegal dan legal cukup banyak. Sesuai survei Kementerian PUPR, sekitar 500 lintasan sebidang yang harus steril dengan dibangun fly over di perkotaan masih bisa dan JPO.

Basuki menuturkan ada kemungkinan jumlah 500 perlintasan sebidang akan bertambah setelah survei awal selesai. “Nanti didetailkan sekarang ini sampai Oktober 2020 dan anggarannya sudah masuk ke dalam investasi,” ujar Basuki.

Pemerintah Indonesia dan Jepang sepakat untuk menandatangani kelanjutan proyek peningkatan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. Hal tersebut dilakukan melalui penandatanganan Summary Record On The Java North Line Upgrading Project semalam (24/9).

Untuk selanjutnya, sejak Juni 2019 sampai dengan Oktober 2020 Japan International Cooperation Agency (JICA) akan melakukan preparatory survey. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan sebelum survei selesai, apda Mei 2019 JICA harus memberikan hasil awal.

“Ini diharapkan dapat memberikan gambaran objektif bagi pemerintah Indonesia dalam mengambil keputusan, baik secara teknis, skema pembiayaan proyek maupun kebijakan operasional,” ujar Budi.

Konstruksi kereta semi cepat Jakarta-Surabaya dapat dimulai pada 2022. Pemerintah menargetkan kereta tersebut dapat beroperasi hingga Cirebon pada 2024 dan beroperasio menyeluruh hingga Surabaya pada 2025.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement