REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, aksi demo yang berakhir ricuh di depan Gedung DPR/MPR RI Jakarta, mengakibatkan kerusakan terhadap sejumlah fasilitas. Beberapa di antaranya adalah kendaraan taktis milik Polda Metro Jaya dan pos polisi.
"Mobil Raimas (pengurai massa) ada satu (unit), kemudian ada ambulans, dan mobil water canon," kata Gatot di Mapolda Metro Jaya, Rabu (25/9).
Gatot juga merinci, massa turut membakar sebuah bus milik TNI yang terparkir di dekat Hotel Mulia dan tiga pos polisi (pospol). Tak hanya itu, massa juga membakar barrier security dan gerbang tol Pejompongan.
"Ada beberapa pos polisi juga dirusak bahkan ada yang dibakar. Di antaranya ada pospol yang berada di belakang kantor DPR, ini pospol Palmerah, kemudian pos polisi yang ada di bawah jalan layang Slipi, serta (pospol) yang ada di depan Hotel Mulia dibakar," ungkap Gatot.
Selain itu, kata dia, massa juga berusah merobohkan dan menjebolkan pagar yang mengelilingi gedung DPR RI. Gatot menuturkan, ada tiga bagian pagar yang mengalami kerusakan. Yakni di bagian depan, samping kanan, serta di belakang gedung.
"Yang dua bagian itu sudah betul-betul jebol pagarnya," imbuh dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (24/9) berakhir ricuh. Bentrokan antara massa dengan petugas kepolisan terjadi hingga dini hari.