Jumat 27 Sep 2019 05:40 WIB

BTNGC Masih Tutup Jalur Pendakian Gunung Ciremai

BTNGC masih menutup jalur pendakian agar Gunung Ciremai tidak terbakar kembali

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Jalur pendakian Gunung Ciremai
Jalur pendakian Gunung Ciremai

KUNINGAN, AYOBANDUNG.COM -- Pendakian Gunung Ciremai masih ditutup hingga Rabu (25/9). Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) belum dapat memastikan sampai kapan kebijakan itu akan diberlakukan.

Setelah kebakaran selama beberapa hari pada awal Agustus lalu, jalur pendakian di Gunung Ciremai hingga memasuki akhir September ini masih ditutup. Sementara, minat mendaki dari publik terus berdatangan.

"Pendakian masih kami tutup sampai sekarang," kata Kepala BTNGC, Kuswandono, Rabu (25/9.

AYO BACA : Kebakaran di Gunung Ciremai Hanguskan 343 Hektare Lebih

Pihaknya belum dapat memastikan pembukaan kembali jalur pendakian di Gunung Ciremai. Untuk ini, BTNGC akan mengamati perkembangan situasi di lapangan.

Penutupan jalur pendakian dimungkinkan akan diberlakukan sepanjang musim kemarau dan baru dibuka pada musim penghujan. Alasannya adalah untuk melindungi gunung dari ancaman kebakaran kembali.

"Selain itu, kondisi di atas gunung juga belum bersahabat untuk kegiatan pendakian," cetusnya.

AYO BACA : 219 Petugas Bantu Padamkan Kebakaran Gunung Ciremai

Pada musim kemarau ini, tumbuh-tumbuhan di Gunung Ciremai tengah 'berjuang' menghadapi kegersangan. Penutupan juga dilakukan sebagai upaya pemulihan ekosistem di gunung tersebut.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, telah memprediksi awal musim hujan akan terjadi mulai November Dasarian II atau pada 11-20 November 2019.

"Pada November Dasarian II itu awal musim hujan diprakirakan akan melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Kuningan, meliputi Kecamatan Ciawigebang, Kalimanggis, Cidahu, Lebakwangi, Luragung, Cibeureum, Karangkancana, dan Cibingbin," ungkap prakirawan BMKG Stasiun Jatiwangi, Ahmad Faa Izyn.

Hujan yang akan terjadi di kecamatan-kecamatan itu, imbuhnya, diprediksi bersifat normal. Hujan di wilayah lain kemudian akan menyusul di waktu-waktu berikutnya.

Dia menyebutkan, awal musim hujan 2019/2020 di Wilayah Cirebon rata-rata mengalami kemunduran dibanding periode lalu akibat fenomena el nino berkategori lemah. Di Cirebon misalnya, awal musim hujan 2019/2020 diprakirakan mundur 1-2 dasarian (10-20 hari) dibanding normalnya.

AYO BACA : Jalur Pendakian Gunung Ciremai Ditutup Sementara

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement