REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi I Jakarta sudah melakukan inventarisasi dan menyebutkan tidak ada kerusakan sarana dan prasarana di Stasiun Palmerah setelah terjadi aksi unjuk rasa di sekitar stasiun.
"Tidak ada kerusakan karena di (stasiun Palmerah) kemarin juga kami tempatkan personel di berbagai titik area stasiun ," kata Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) I Jakarta Eva Chairunisa dihubungi di Jakarta, Kamis (26/9).
Dia menjelaskan, perjalanan kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Palmerah sudah beroperasi normal pada Kamis pagi setelah sebelumnya sempat ditutup sebagai imbas aksi unjuk rasa massa di sekitar stasiun, Rabu (25/9) malam.
Penutupan itu dilakukan karena pada perlintasan Pejompongan terdapat kerumunan masyarakat dengan situasi yang tidak kondusif.
Meski demikian, PT KAI tetap menyiagakan sekitar 80 orang personel sebagai antisipasi aksi serupa. "Kami tetap alokasikan personel dan jumlah itu di luar para pegawai yang ikut ditempatkan," kata dia.
Menurut dia, para petugas keamanan itu merupakan petugas gabungan dari KAI Daop I dan Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Dia menjelaskan, petugas tersebut disiagakan di sejumlah titik stasiun, di antaranya di area peron, jalur rel, jembatan penghubung dan hal atas stasiun. Petugas itu, kata dia, akan melakukan pemantauan termasuk patroli keliling sekitar kawasan stasiun yang berada tak jauh dari Gedung MPR/DPR RI.