REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Puluhan mahasiswa PMII Kota Tasikmalaya menggelar aksi berbela sungkawa atas rekan mereka yang menjadi korban meninggal ketika melakukan demosntrasi di Kendari, Sulawesi Tenggara. Aksi yang digelar di halaman Polres Tasikmalaya Kota itu dilakukan dengan menggelar doa bersama dan shalat gaib.
Koordinator lapangan aksi tersebut, Sandi Nurahman mengatakan, dalam agenda aksi kali ini mereka memang fokus untuk bela sungkawa terhadap kejadian penembakan kepada mahasiswa yang terjadi di Kendari, Kamis (26/9). Menurut dia, mahasiswa yang gugur itu merupakan salah satu kader PMII.
"Dia meninggal tertembak oleh salah satu oknum kepolisian. Kita mengutuk keras timdakan itu kepada oknum yang telah melakukan penembakan kepada sahabat kami," kata dia, Sabtu (28/9).
Ia juga menuntut pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut. Dalam pengusutan kasus, ia meminta polisi melakukannya secara profesional, transparan, dan konkret.
"Kami dari PMII Kota Tasik mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat mengawal kasus itu," ujar dia.
Aksi tersebut berjalan kondusif. Perwakilan mahasiswa juga dapat langsung menyalurkan aspirasinya kepada Kapolres Tasikmalaya Kota.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto mengatakan, pihaknya menyambut baik aspirasi dari para mahasiswa itu. Ia mengatakan, polisi juga bersama mahasiswa melakukan doa beraama dan shalat gaib untuk mahasiswa yang menjadi korban.
"Aspirasi mereka kita akan teruskan ke pimpinan kami," kata dia.