REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi magnitudo 3,0 melanda timur laut Ambon, Maluku, sekitar pukul 23.43 WIB, Sabtu (28/9). Berdasarkan laman Twitter Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang dipantau di Jakarta, Ahad (29/9), pusat gempa berada pada 3,58 derajat Lintang Selatan-128,36 derajat Bujur Timur. Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 10 Km dan berada pada 26 kilometer arah timur laut Ambon, Maluku.
Sebelumnya, gempa Bumi magnitudo 6,8 mengguncang Ambon dan sekitarnya pada Kamis (26/9), pukul 06.46 WIB. Gempa ini membuat warga kota panik dan ribuan orang dari dalam kota mengungsi ke tempat-tempat tinggi meski BMKG melaporkan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Setelah itu, BMKG mencatat setidaknya terdapat 475 kali gempa susulan hingga Sabtu siang, dengan 64 gempa di antaranya dirasakan di Kairatu, Ambon, Masohi, dan Banda.
Korban jiwa yang tercatat hingga Sabtu pagi, berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku, mencapai 20 orang meninggal.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo dalam keterangan tertulis menyebutkan bahwa korban tewas tersebar di Kota Ambon (8), Kabupaten Maluku Tengah (10), dan Kabupaten Seram Bagian Barat (2).
Jumlah korban yang terluka, menurut BPBD Provinsi Maluku, total 152 orang yang tersebar di Kabupaten Maluku Tengah (108), Kabupaten Seram Bagian Barat (13), dan Kota Ambon (31).
Gempa juga membuat 25.000 warga mengungsi dan menyebabkan kerusakan 534 rumah, 12 rumah ibadah, delapan kantor pemerintahan, enam sarana pendidikan, satu fasilitas kesehatan, satu pasar, dan satu jembatan.