Senin 30 Sep 2019 11:03 WIB

Jurnalis Indonesia yang Tertembak di Hong Kong Stabil

Veby sudah dipindah ke ruangan biasa untuk istirahat.

Red: Ani Nursalikah
Kobaran api di depan pintu masuk stasiun kereta bawah tanah Wan Chai MTR di Hong Kong, Ahad (15/9). Demonstran kembali bentrok dengan polisi.
Foto: AP Photo/Kin Cheung
Kobaran api di depan pintu masuk stasiun kereta bawah tanah Wan Chai MTR di Hong Kong, Ahad (15/9). Demonstran kembali bentrok dengan polisi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi wartawati Indonesia Veby Mega Indah yang tertembak peluru karet saat meliput unjuk rasa di Hong Kong, Ahad (29/9), dilaporkan stabil. "Ibu Veby dalam kondisi stabil dan saat ini sudah dipindahkan dari ruang intensif oftalmologi setelah dijahit kelopak matanya yang sobek, ke ruangan biasa untuk istirahat," kata Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong Ricky Suhendar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (30/9).

Menurut Ricky, Veby akan menjalani observasi lanjutan pada Senin meskipun berdasarkan pemeriksaan dokter, dinyatakan tidak perlu menjalani operasi. Konsulat Jenderal RI Hong Kong menyatakan akan terus memantau kondisi Veby dan memberikan bantuan yang diperlukan. Saat ini, tim dari KJRI Hong Kong juga bertolak menuju rumah sakit untuk memantau perkembangan korban.

Baca Juga

Veby bekerja di koran berbahasa Indonesia yang terbit di Hong Kong, Suara. Ia terkena tembakan yang memantul saat polisi coba menghalau pengunjuk rasa di kawasan Wan Chai pada Ahad.

Saat itu, Veby langsung mendapatkan perawatan pertama dari tim medis dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. KJRI Hong Kong juga telah meminta otoritas setempat melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tersebut.