REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengajak insan jurnalis Indonesia untuk bersama-sama membangun sektor pertanian Indonesia yang lebih maju, mandiri dan modern. Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara utama dalam gelaran Hari Pers Nasional 2022 yang digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara.
"Pengembangan Pertanian Modern harus kita lakukan bersama, dimana saat ini kita sedang membangun Smart Farming, screen house, food estate, korporasi petani, startup dan petani milenial. Tentu kita membutuhkan peran jurnalis untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan," kata Syahrul.
Ia mengatakan, pemerintah melalui Kementan saat ini terus berupaya menjaring jutaan petani muda untuk terjun langsung ke sektor pertanian baik yang ada di hulu maupun hilir. Tak main-main, terget dari penjaringan ini mencapai 2,5 juta.
"Itulah salah satu langkah formalnya. Jadi kami mendidik dengan target 2,5 juta petani muda dan mereka kami harapkan mampu menjadi pioneer di lapangan. Saya yakin mereka bisa memperlihatkan langkah-langkah yang baik di bidang pertanian," katanya.
Mentan optimis melalui tangan anak muda pertanian Indonesia mampu melangkah lebih cepat, dimana produksi pertahunnya bisa melampaui target yang telah ditentukan. Optimisme ini perlu dipupuk bersama, termasuk insan jurnalis Indonesia. Apalagi anak muda diyakini mampu menguasai teknologi dan mekanisasi modern.
"Dan Kementerian Pertanian serta seluruh jajaran akan terus mengawalnya melalui tata kelolanya yang berkaitan dengan lahan, teknologi, permodalan, dan hasilnya ingin dipasarkan kemana. Dimana akan ada budaya baru di bidang pertanian oleh anak-anak Indonesia," katanya.
Ketua Dewan Pers, M Nuh menyampaikan pentingnya pengelolaan informasi yang utuh dalam memberi pemahaman terhadap publik agar mereka tidak keliru saat mencernanya. Termasuk memberi pemahaman pertanian modern yang kini tengah dikembangkan Kementan melalui komando Mentan SYL.
"Sinergi menjadi faktor penting dalam meningkatkan kualitas pers untuk menyampaikankan informasi secara akurat. Karena itu kami sedang mendorong percepatan sertifikasi jurnalis supaya wartawan di lapangan dapat memberikan informasi yang akurat dan lugas. Utamanya mengenai sektor pertanian," katanya.