Senin 30 Sep 2019 15:02 WIB

Korban Meninggal Akibat Gempa Ambon 34 Orang

Gempa berkekuatan 6,5 SR megguncang Maluku pada Kamis (26/9).

Bangunan yang rusak akibat gempa bumi di wilayah Liang Ambon, Maluku, Jumat (27/9/2019).
Foto: dok. Humas BNPB
Bangunan yang rusak akibat gempa bumi di wilayah Liang Ambon, Maluku, Jumat (27/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga yang meninggal dunia akibat terdampak gempa Ambon hingga saat ini terdata sebanyak 34 orang di seluruh Provinsi Maluku. Gempa berkekuatan 6,5 SR mengguncang Maluku pada Kamis (26/9).

"Ya, di Ambon 13 orang meninggal dunia. Total seluruh Maluku 34 orang," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat yang dihubungi dari Jakarta, Senin (30/9).

Baca Juga

Harry merincikan korban meninggal tersebut sebanyak 13 orang merupakan warga Kota Ambon. Sebanyak 15 orang warga Kabupaten Maluku Tengah dan enam jiwa warga Kabupaten Seram Barat.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita hari ini secara langsung menyerahkan bantuan santunan ahli waris kepada korban gempa di Kota Ambon. Ahli waris dari warga yang meninggal dunia mendapatkan santunan ahli waris masing-masing sebesar Rp15 juta.

Data Kementerian Sosial mencatat sebanyak enam warga mengalami luka berat, 150 orang luka ringan dan 136.780 jiwa mengungsi akibat terdampak gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,8 yang dimutakhirkan menjadi magnitudo 6,5 yang mengguncang Maluku pada Kamis (26/9) pukul 06.46 WIB. Selain itu, gempa bumi juga menyebabkan 698 unit rumah, dua jembatan 16 unit rumah ibadah dan satu ruas jalan rusak.

Pemerintah melalui Kementerian Sosial menyalurkan bantuan senilai Rp1,3 miliar untuk bantuan tanggap darurat gempa Ambon dengan rincian Rp800 juta bantuan logistik, Rp51 juta bantuan beras reguler dan Rp450 juta santunan ahli waris.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement