Selasa 01 Oct 2019 02:00 WIB

1.500 Guru Siap Didik Hafiz Quran se-Jabar

Saat ini sudah ada 1.200 siswa yang siap dilatih menjadi hafiz.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Membaca Alquran (Ilustrasi)
Foto: Republika TV
Membaca Alquran (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jawa Barat semakin mematangkan program satu desa satu hafiz Quran. Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, saat ini Pemprov Jabar sudah menyiapkan 1.500 kader pendidik untuk mendidik para hafiz Quran.

"Selain gurunya siap, sudah ada 1.200  hafiz yang akan dilatih sudah ada," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan, Senin (30/9).

Baca Juga

Menurut Emil, anggaran untuk satu desa satu hafiz Quran diperubahan ini akan dimaksimalkan. Namun, puncak alokasi anggarannya di 2020. Tahun ini, anggarannya ada Rp 3 miliar.

"Jadi 1.200 anak desa yang akan mengikuti tahfiz Quran sudah kita siapkan. Anggarannya total Rp 15 miliar tahun 2020," katanya.

Emil mengatakan, untuk program Satu Desa Satu Hafidz (Sadesa), tahun ini Pemprov Jabar sudah menyekolahkan sekitar 1.200 anak desa di berbagai pesantren. Para santri pun, siap dilepas ke berbagai desa di Jabar.

Untuk program 1 Desa satu hafiz yang sudah berjalan ini, ia sudah meminta para anggota TP PKK mencarikan 5 nama anak di tiap desa yang akan diberikan beasiswa untuk bersekolah tahfiz Quran oleh pemerintah. "Tolong TP PKK desa saya butuh 5 nama anak desa yang akan dikasih  beasiswa bersekolah tahfiz Quran, setelah pulang lagi ke desanya mereka akan jadi imam di masjid dan menghafiz kan juga anak lainnya," katanya.

Teranyar, untuk memperkuat misi Jawa Barat Juara Lahir dan Batin, Pemdaprov Jabar pun mengirim 30 Dai ke Yaman untuk menempuh pendidikan agama. "Program mengirim beasiswa bersekolah ke Yaman dan program Satu Satu Desa Satu Hafiz Quran itu adalah nasehat ulama tahun lalu," kata Emil.

Selain itu, kata dia, terdapat pula English for Ulama, di mana lima ulama muda Jabar lulusan tahap pertama program ini akan dikirim ke Inggris pada November 2019 untuk berdakwah mengenai Islam yang damai. "Tujuan (English for Ulama) untuk menyiarkan Islam yang damai, yang wasathiah," katanya.

Adapun Program keumatan Jabar Juara lainnya pun rutin dilaksanakan, mulai dari Maghrib Mengaji, Subuh Berjamaah Keliling, Kredit Mesra, hingga One Pesantren One Product (OPOP). Program yang terakhir disebut, bertujuan mendorong pesantren di Jabar untuk mandiri secara ekonomi.

"Kita bercita -cita, pesantren di Jawa Barat punya usaha yang besar, supaya pesantren maju," kata Emil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement