REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI membubarkan diri dengan damai. Ratusan mahasiswa menolak kericuhan dalam aksi tersebut.
"Buat apa ribut, buat apa ribut, ribut itu tidak ada gunanya," teriak kelompok mahasiswa itu sambil berjalan ke arah Stasiun Palmerah, dengan polisi antihuru-hara berada di belakang barisan mahasiswa, melewati Jalan Gelora, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10) malam.
Mereka berbaris dengan rapi dan menggunakan almamater dari berbagai kampus. Ratusan mahasiswa melakukan aksi damai di depan Gedung DPR saat dilaksanakan pelantikan anggota legislatif periode 2019-2024.
Dalam orasinya, mereka berjanji akan melaksanakan unjuk rasa dengan damai demi meminta DPR melakukan tugasnya sebagai wakil rakyat sesungguhnya dan mendesak diteruskannya demokrasi. Dalam aksi itu, mereka juga menuntut anggota legislatif untuk tidak mengesahkan beberapa RUU yang dianggap bermasalah seperti Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan RUU Pertanahan.
Mahasiswa juga meminta pembatalan UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dianggap melemahkan pemberantasan korupsi. Total 575 anggota DPR dilantik di Ruang Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada hari ini dengan anggota termuda adalah Hillary Brigitta Lasut dengan usia 23 tahun.
Sedangkan Sabam Sirait resmi menjadi anggota DPD tertua dengan usia 80 tahun. Pelantikan itu dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri, Wapres keenam Try Sutrisno serta Wapres kesembilan Hamzah Haz.
Selain itu hadir pula Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan tokoh muda Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.