Jumat 04 Oct 2019 04:20 WIB

Data Lalu Lintas Waze Kini Bisa Diakses Via Google Cloud

Program kolaboratif gratis ini manfaatkan teknologi seluler dan crowdsourced data

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Data Lalu Lintas Waze Kini Bisa Diakses via Google Cloud. (FOTO: Warta Ekonomi)
Data Lalu Lintas Waze Kini Bisa Diakses via Google Cloud. (FOTO: Warta Ekonomi)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Waze mengumumkan bahwa data lalu lintasnya bernama Waze for Cities Data telah tersedia di platform Google Cloud. Sebelumnya dikenal sebagai Connected Citizens Program, Waze for Cities Data diluncurkan pada Oktober 2014 dengan 10 mitra kota dan berkembang menjadi lebih dari 1.000 mitra di seluruh dunia.

Program kolaboratif gratis ini memanfaatkan teknologi seluler dan crowdsourced data lalu lintas untuk memberdayakan kota dan responden pertama guna meningkatkan infrastruktur kota yang sudah ada.

Menurut Dani Simons, Head of Public Sector Partnerships di Waze, program ini memperkenankan lebih dari 1.000 mitra global yang mengakses data kemacetan Waze for Cities dengan lancar, untuk meninjau dan menganalisis pola transportasi, serta membuat visualisasi menggunakan fitur di Google Cloud untuk pertama kalinya.

Baca Juga: Sekarang Ada YouTube Music dalam Platform Waze

"Waze bekerja sama dengan dengan berbagi kota untuk meningkatkan infrastruktur dan menyiasati lalu lintas. Mereka menginginkan alat yang lebih baik untuk menganalisis data, yang dapat digunakan untuk memperbaiki navigasi jalanan di berbagai kota," kata dia melalui siaran pers, Rabu (3/10/2019).

Mitra Waze for Cities Data tidak perlu membangun alat mereka sendiri atau memiliki sistem yang berbeda untuk sumber data yang berbeda.

Sudhir Hasbe, Direktur Manajemen Produk Google Cloud, berujar, "Integrasi dengan Google Cloud akan memudahkan untuk melihat Waze for Cities Data dan menghubungkannya dengan sumber data terkait dengan transportasi lainnya untuk melihat gambaran lengkap tren mobilitas di satu tempat." 

Dengan ketersediaan Waze Cities Data, mitra Waze for Cities akan mendapatkan akses pada perangkat terbaik di kelasnya, yaitu perangkat penyimpanan data, BigQuery, dan alat visualisasi data oleh Data Studio.

Alat-alat ini akan membuat data lebih mudah diinterpretasikan dan dikomunikasikan pada masyarakat awam. Para mitra dapat menganalisis hingga 1 TB data dan menyimpan hingga 10 GB data secara gratis setiap bulan.

Dengan program ini, para mitra juga dapat secara aman dan pribadi menyimpan dan menganalisis data mereka sendiri, serta menganalisis data mereka sendiri yang ditunjang Waze for Cities Data. Mitra tetap memegang kendali penuh atas data mereka.

Di Indonesia, Waze bekerja sama dengan Jakarta Smart City, salah satu program yang didirikan Pemerintah Jakarta untuk membantu pemeritah setempat mengoptimalkan pelayanan publik dan memberikan solusi terhadap masalah utama yang dihadapi Jakarta, salah satunya kemacetan.

Baca Juga: Waze Punya Fitur Baru, Bisa Cek Harga Tol di Navigasi HP

Sejak 2016, Waze telah mendukung Jakarta Smart City menyediakan pembaruan data terkini lalu lintas kota dan pola mobilitas perkotaan, sehingga informasi tersebut digunakan sebagai salah satu metode pembelajaran agar tetap dinamis.

"Waze For Cities Data berguna bagi evaluasi transportasi kami saat ini, membantu kami menghasilkan solusi yang lebih baik untuk masalah lalu lintas utama di Jakarta. Informasi yang sering dibagikan Waze membantu kami menganalisis lalu lintas atau mengidentifikasi hasil peraturan baru untuk pengurangan kemacetan, seperti efek MRT dan kebijakan ganjil-genap," kata Juan Intan Kanggrawan, Head of Data Analytics Jakarta Smart City.

Instansi publik mana pun dapat dengan mudah mengikuti program tersebut dengan mengklik 'Daftar Sekarang' di beranda Waze for Cities. Mitra Waze for Cities saat ini akan menerima lebih banyak informasi tentang cara mengintegrasikan akun mereka.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement