Selasa 08 Oct 2019 06:19 WIB

Stasiun Manggarai Resmi Berangkatkan Kereta Bandara

Menhub berharap okupansi penumpang bisa mencapai 50 persen.

Rep: Rahayu Subekti/Abdurrahman Rabbani/ Red: Bilal Ramadhan
Masinis mengoperasikan kereta api (KA) Bandara Soekarno Hatta saat tiba di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Jumat (4/10).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Masinis mengoperasikan kereta api (KA) Bandara Soekarno Hatta saat tiba di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Jumat (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, kini telah resmi melayani perjalanan kereta api menuju Bandara Soekarno-Hatta. Stasiun tersebut dianggap terintegrasi dengan moda transportasi lain untuk perjalanan dari dan ke kereta pengumpan, seperti commuter line hingga kereta jarak jauh.

Berdasarkan pantauan Republika pada Senin (7/10) pukul 08.59 WIB, hanya terdapat 15 penumpang yang akan memasuki Kereta Bandara dari Stasiun Manggarai. Kemudian, pada pukul 09.40 WIB, terdapat sembilan penumpang yang akan berangkat menuju Bandara Soekarno-Hatta melalui Stasiun Manggarai.

Fasilitas yang tersedia di Stasiun Manggarai sudah sangat mendukung, seperti kemudahan akses pembelian tiket. Namun, masih ada beberapa fasilitas yang masih belum 100 persen dapat digunakan, seperti halnya petunjuk pintu masuk yang masih melalui pintu masuk commuter line.

Juga masih terlihat alat berat di sekitar stasiun yang digunakan untuk penertiban dan pembongkaran bangunan agar pintu masuk yang sangat terbatas hanya lima sampai enam meter dapat diperluas. Selain itu, lahan parkir di Stasiun Manggarai juga masih sangat terbatas.

Rute baru KA Bandara sudah tersedia dari Stasiun Manggarai. Untuk saat ini, kereta bandara melayani total lima stasiun. Empat lainnya adalah Stasiun BNI City, Stasiun Duri, Stasiun Batu Ceper, dan tujuan akhir di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta.

“KA Bandara efektif layani naik-turun penumpang per tanggal 5 Oktober 2019 ini. Sudah sejak lama ditunggu karena pembangunan stasiun dari Dirjen KA yang memang seharusnya KA Bandara Jakarta, stasiun asalnya dari Manggarai,” kata VP Commercial Fitri Kusumo Wardhani, Senin, (7/10).

Ia juga mengatakan, posisi Stasiun Manggarai sebagai stasiun pengumpan membuatnya relatif lebih strategis dibanding Stasiun BNI City. Ia memperkirakan, untuk operasional layanan naik-turun penumpang KA Bandara di Stasiun Manggarai, berdampak dengan kenaikan penumpang sebesar 5-10 persen.

Setiap keberangkatan, KA Bandara menargetkan sebanyak 600 sampai dengan 700 penumpang per hari untuk keberangkatan dari Stasiun Manggarai. Kereta juga akan tersedia tiap 30 menit sekali dan akan ada sekitar 34 perjalanan dalam sehari.

Untuk keberangkatan KA bandara ini, beroperasi dengan keberangkatan pertama pukul 05.10 WIB dan terakhir pukul 21.40 WIB. Untuk arah sebaliknya, dimulai pukul 06.20 WIB dan pemberangkatan terakhir dari bandara adalah pukul 23.20 WIB.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Danto Restiawan, mengatakan, akan ada pintu khusus untuk penumpang KA bandara di Stasiun Manggarai.

"Pintu masuk menuju Stasiun KA Bandara dipisahkan dengan pintu masuk untuk kereta rel listrik (KRL) dan KA jarak jauh," kata Danto.

Dengan demikian, kata dia, para pengguna KA Bandara akan lebih nyaman dan leluasa. Dia memastikan, pintu masuk Stasiun KA Bandara terletak di sisi barat akses utama Stasiun Manggarai di Jalan Saharjo I, samping jembatan kereta yang menuju ke arah Pasaraya Manggarai.

Danto menjelaskan, pintu masuk khusus penumpang KA Bandara dipisah karena lintasan kereta tersebut terletak di jalur 9 dan 10 yang terletak di jalur paling Barat. Selain itu, penumpang yang datang langsung ke Stasiun Manggarai tidak melalui pintu depan karena calon penumpang KA Bandara akan terkendala pergerakan kereta di KA yang sangat padat dan ramainya penumpang KRL.

"Apabila calon penumpang harus melalui akses utama, maka mereka harus melintasi jalur yang cukup banyak dan jauh serta melalui perlintasan rel yang tidak mendukung untuk membawa koper atau bawaan yang besar. Jadi, kami membuatkan akses yang lebih dekat dan nyaman," ujar Danto.

Selain itu, Danto memastikan, KA Bandara juga menjadi alternatif bagi penumpang KRL yang ingin melanjutkan perjalanan dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun BNI City, Stasiun Duri, Stasiun Batu Ceper, dan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Penumpang dapat menuju ke peron 9 dan 10 untuk tap out KRL dan melanjutkan perjalanan menggunakan KA Bandara dengan melakukan pembelian tiket melalui bending machine dan POS.

Dengan dioperasikannya KA Bandara di Stasiun Manggarai, Danto menilai masyarakat mempunyai alternatif akses untuk menuju bandara. Jika sebelumnya layanan KA Bandara hanya bisa dicapai melalui Stasiun Sudirman Baru (BNI City), Stasiun Duri dan Stasiun Batu Ceper, kini masyarakat bisa mengaksesnya dari Stasiun Manggarai.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dengan penambahan stasiun operasional KA Bandara, bisa meningkatkan okupansinya. "Saya harapkan (meningkat okupansinya) menjadi 50 persen," kata Budi.

Dengan begitu, Budi menilai hal tersebut akan berdampak positif bagi operasional KA bandara. Sebab, saat ini, menurut Budi, okupansi KA Bandara masih sekitar 30-35 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement