REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menjatuhkan sanksi denda kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebesar 45.000 franc swiss (chf) atau sekitar Rp 643 juta karena kericuhan pada laga Indonesia versus Malaysia. Dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Selasa (8/10), PSSI menyatakan menerima sanksi tersebut.
“PSSI menghormati proses hukum dan putusan dari FIFA. Kami akan segera memenuhi kewajiban kami dan mengevaluasi agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria.
PSSI akan berupaya keras agar ricuh dalam laga melawan Malaysia jadi yang terakhir. Organisasi yang berdiri pada 19 April 1930 itu berharap semua pemangku kepentingan dapat mempererat sinergi untuk mewujudkan nilai-nilai positif dalam sepak bola.
“Sepak bola harusnya menyatukan, mempromosikan keragaman budaya dan menyerukan sikap saling menghormati,” kata Ratu Tisha.
Kericuhan yang melibatkan suporter terjadi pada laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia antara Indonesia versus Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 5 September 2019. Akibat kejadian itu, pertandingan sempat dihentikan pada babak kedua.
Kericuhan berlanjut pada akhir pertandingan setelah Indonesia kalah. Suporter Indonesia bahkan terlibat bentrok dengan personel kepolisian di sekitar stadion setelah laga selesai yang membuat suporter Malaysia harus diungsikan sementara ke tempat aman.
Peristiwa tersebut membuat pemerintah Indonesia meminta maaf secara resmi kepada pemerintah Malaysia.