REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah resmi menggandeng Perum Pegadaian untuk mengadakan tabungan emas, jumlah nasabah bank sampah Wijaya Kusuma RW 03 Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, terus bertambah. Hingga Oktober ini, jumlah nasabah aktif mencapai 110 nasabah.
Bendahara Bank Sampah Wijaya Kusuma, Yuanita menjelaskan, peningkatan nasabah sejak resmi menggandeng Pegadaian April 2019 lalu hingga Oktober ini mencapai sekitar 50 persen. Sebelum adanya tabungan emas, jumlah nasabah berkisar 50 orang.
"Sekarang sudah 110 orang nasabah yang aktif. Dari seluruh nasabah 105 dari RW 03 dan sisanya dari luar," ujarnya, Rabu (9/10).
Ia menjelaskan, setiap bulan pihaknya membuka penyetoran sampah dua kali, yakni di pekan kedua dan keempat dengan hari yang ditentukan sesuai kesepakatan. Setiap bulannya, hasil penimbangan sampah mencapai kisaran 700 kilogram untuk disetor ke bank sampah induk di Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Utara.
Hasil dari penimbangan itu pun dikonversi dalam bentuk tabungan yang bisa ditukar dengan emas atau ditarik tunai. Besaran debit masing-masing nasabah pun bervariasi dengan jumlah terbesar mencapai lebih dari Rp 1 juta.
"Ke depan, sasaran nasabah ke warga di luar RW kita. Dimulai RW sekitar dari RW 04 dan 05 lalu ke wilayah lain," jelasnya
Camat Kelapa Gading, M Harmawan mengatakan, mendukung pengembangan bank sampah itu, dengan mensosialisasikan secara massif ke setiap forum pertemuan warga.
Apalagi, ia menyebut, Bank Sampah Wijaya Kusuma ini memiliki keunikan atau keuntungan hasil tukar sampah dapat dikonversikan menjadi emas.
“Pengurus Bank Sampah ini bisa kita jadikan narasumber untuk mengajak rekan-rekan RW lainnya agar bisa berpartisipasi dalam pengurangan sampah,” jelasnya.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Slamet Riyadi memastikan akan terus memfasilitasi setiap bank sampah dengan armada truk pengangkut sebanyak dua unit di setiap kecamatan. Hingga saat ini, terdapat 346 unit bank sampah dengan beragam jenis se-Jakarta Utara.
“Pembinaan terus dilakukan baik di lingkungan warga, sekolah maupun perkantoran agar masyarakat semakin peduli terhadap program pengurangan sampah dari sumber," katanya.