Kamis 10 Oct 2019 12:18 WIB

Darmin Yakin Target 17 KEK akan Tercapai

Komitmen investasi yang tersebar di KEK sudah mencapai Rp 85,3 triliun.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Peserta memacu sepeda ketika mengikuti Rhino Cross Triathlon 2018 di Kawasan KEK Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Ahad (30/9).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Peserta memacu sepeda ketika mengikuti Rhino Cross Triathlon 2018 di Kawasan KEK Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Ahad (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan komitmen investasi di seluruh kawasan ekonomi khusus (KEK) yang tersebar di Indonesia hingga Oktober 2019 telah mencapai Rp 85,3 triliun. Investasi ini sudah menyerap tenaga kerja sebanyak 8.686 orang.

"Kehadiran KEK di daerah punya andil besar terhadap peningkatan ekonomi daerah tersebut dan perekonomian nasional pada umumnya," ujar Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus tersebut di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (10/10).

Baca Juga

Darmin menyampaikan, KEK berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Ia merinci, pada 2012 baru ada dua KEK yang ditetapkan yaitu KEK Sei Mangkei di Sumatera Utara dan KEK Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang, Banten. Jumlah KEK kemudian meningkat pesat menjadi delapan KEK pada 2014, dan hingga Oktober 2019 telah berkembang menjadi 13 KEK.

Darmin menyebut hingga saat ini jumlah KEK yang telah beroperasi sejumlah 10 Kawasan, yaitu KEK Sei Mangkei (Sumatera Utara), KEK Tanjung Lesung (Banten), KEK Palu (Sulawesi Tengah), KEK Bitung (Sulawesi Utara), dan KEK Morotai (Maluku Utara). Selain itu juga KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (Kalimantan Timur), KEK Mandalika (Nusa Tenggara Barat), KEK Tanjung Kelayang (Kepulauan Bangka Belitung), KEK Arun Lhokseumawe (Aceh), serta KEK Galang Batang (Kepulauan Riau).

"Selanjutnya, KEK Sorong (Papua Barat) akan menjadi KEK kesebelas yang rencananya akan diresmikan operasionalnya esok hari, 11 Oktober 2019," lanjut Darmin.

Sementara itu, dua KEK lainnya, yakni KEK Singhasari baru saja ditetapkan sebagai KEK melalui Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2019, serta KEK Tanjung Api-api di Sumatera Selatan yang telah lebih dahulu ditetapkan statusnya sebagai KEK, kini sedang bersiap masuk tahap operasional.

Darmin menambahkan, selain 13 KEK yang telah ditetapkan, empat KEK dalam proses untuk ditetapkan yaitu KEK Kendal (Jawa Tengah), KEK Likupang (Sulawesi Utara), KEK Nongsa (Batam), dan KEK MRO (Maintenance, Repair and Overhaul) di Batam.

"Pemerintah punya target pengembangan 17 KEK hingga akhir 2019 dan target tersebut bisa dicapai," kata Darmin.

Darmin menjelaskan, KEK menjadi penggerak perekonomian daerah. Dia mencontohkan, KEK Galang Batang di Kepulauan Riau akan menjadi pusat hilirisasi bauksit terintegrasi dengan komitmen investasi Rp 36,250 triliun hingga 2023. Dengan hadirnya KEK Galang Batang, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Kepulauan Riau meningkat 25,80 persen dalam kurun waktu 2015 hingga 2017. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) meningkat 15,58 persen dalam kurun waktu 2015 hingga 2018 dan akan terus meningkat seiring perkembangan investasi yang masuk ke KEK Galang Batang.

Darmin melanjutkan, di KEK Mandalika (Lombok, NTB) sedang dibangun hotel-hotel kelas dunia seperti Pullman, Royal Tulipe, dan Paramount; serta sedang mempersiapkan diri menjadi tuan rumah pergelaran MotoGP pada 2021. Komitmen investasi di kawasan wisata ini mencapai Rp 17,5 triliun.

"Data perkembangan kunjungan wisatawan Kabupaten Lombok Tengah 2015-2018 menunjukkan kunjungan wisatawan mancanegara meningkat 361 persen dan wisatawan nusantara naik 170 persen," ucap Darmin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement