REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) sekaligus Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengungkapkan, selama lima tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden M Jusuf Kalla, telah membawa perubahan pada perbatasan khususnya Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Perubahan itu seiring dengan suksesnya program Nawa Cita yang menjadi program prioritas Nasional Pemerintah.
"Selama 5 (lima) tahun, Nawa Cita terkait BNPP ini sudah maksimal selesai tinggal beberapa hal yang saya rasa terus kita komunikasikan. Percepatan Pembangunan Perbatasan sudah dilaksanakan dengan cepat, sehingga wajah PLBN juga sudah berubah, yang semula kumuh, terisolir, tinggal kita fokus pada aspek pemeliharaannya," kata Tjahjo dalam siaran pers, Jumat (11/10).
Meski demikian, ia meminta jajarannya untuk terus mengecek dan memastikan percepatan penyediaan infrastruktur dan aspek lainnya berjalan dengan lancar dan terpelihara dengan baik.
"Kebutuhan ekonomi, pertumbuhan masyarakat perbatasan, masyarakat adat harus dijaga dengan baik, kemudian dicek benar sehingga percepatan penyediaan infrastruktur transportasi untuk memperlancar arus barang, dan lain sebagainya, karena PLBN terpadu juga harus dilengkapi dari sisi imigrasi, beacukai, kesehatan, dan lainnya," ujarnya.
Pembangunan daerah perbatasan merupakan program prioritas nasional yang dituangkan dalam Nawa Cita poin ke tiga yakni "Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan."