REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adhi Karya (Persero) Tbk sudah mulai melakukan mengangkatan rangkaian kereta lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek hari ini (13/10). Untuk selanjutnya, uji coba LRT Jabodebek akan dilakukan.
"Uji coba dilakukan secara bertahap dan detil selama satu tahun untuk total 31 rangkaian kereta LRT Jabodebek yang ada," kata Budi usai meninjau pengangkatan rangkaian kereta LRT Jabodebek di Stasiun LRT Cibubur, Ahad (13/10).
Meskipun cukup lama proses uji cobanya, Budi memastikan LRT Jabodebek tetap ditargetkan beroperasi pada 2021. Sehingga sebelum mencapai waktu tersebut, LRT Jabodebek harus menyelesaikan tes sarana dan konstruksi secara bersamaan.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan teknologi yang digunakan dalam LRT Jabodebek lebih canggih dibandingkan moda raya terpadu (MRT). Sebab, Luhut menilai LRT Jabodebek sudah menggunakan teknologi generasi ketiga.
Luhut menuturkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) LRT Jabodebek sudah cukup baik. "Pertama, lebih dari 60 persen lokal konten nya, kereta apinya semua buatan PT Len Industri dan PT Inka atau dalam negeri," ujar Luhut.
Diketahui, dari total 31 rangkaian LRT Jabodebek, satu rangkaian sudah dikirim Inka pasa Selasa (8/10). Satu rangkaian LRT Jabodebek terdiri dari enam kereta.
Untuk selanjutnya akan dilakukan tes dinamis yang dijadwalkan mulai Jumat (18/10). Pengujian tersebut akan meliputi Traction System Test, Low Speed Test, High Speed Test, Traction Performance Test, dan Passenger Information Display System Test.