REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, ancaman sanksi dan embargo senjata oleh kekuatan Barat tidak akan menghentikan serangan militer Turki terhadap pasukan Kurdi di Suriah. Erdogan menegaskan hal itu dalam pidato yang disiarkan televisi Turki.
"Setelah kami meluncurkan operasi kami, kami menghadapi ancaman seperti sanksi ekonomi dan embargo penjualan senjata. Mereka yang berpikir mereka dapat membuat Turki kembali dengan ancaman ini sangat keliru," kata Erdogan seperti dikutip Aljazirah pada Ahad (13/10).
Prancis dan Jerman pada Sabtu (12/10) menyatakan, bahwa mereka menangguhkan ekspor senjata ke Turki atas serangannya di Suriah terhadap Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG). Finlandia, Norwegia, dan Belanda juga telah mengumumkan bahwa mereka menghentikan ekspor senjata ke Turki.
Turki justru memajukan pasukannya sejauh 30-35km ke wilayah Suriah. Erdogan mengatakan, operasi militer Turki akan meluas 30 hingga 35 km ke wilayah Suriah.