REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi, Nadia Diposanjoyo mengatakan terjadi peningkatan pelanggan Transjakarta usai kebijakan perluasan ganjil genap yang diterapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sejak Jumat (9/10). Transjakarta telah mengoperasikan 21 unit tambahan dari 59 unit tambahan yang di rencanakan.
Armada tambahan tersebut adalah jenis Articulated Bus (bus gandeng) yang disediakan untuk melayani rute BRT dan Non BRT. "Tambahan bus saat ini adalah jenis bus gandeng yang beroperasi di koridor 1 (Blok M-Kota), Koridor 3 (Kalideres-Pasar Baru), koridor 10 (PGC-Tanjung Priok) dan 7C (Cibubur-UKI), " katanya, Ahad (13/10).
Selanjutnya, penambahan tersebut diharapkan dapat menambah kapasitas daya angkut pelanggan Transjakarta pada setiap ruas rute baik itu koridor dan non koridor.
Selain itu Nadia mengatakan, tambahan 38 unit sisanya akan segera mengaspal di jalan raya guna memastikan kenyamanan pelanggan pada saat peak dan rush hour dalam waktu dekat.
“Kami ingin pelanggan kami nyaman terlayani dalam bus. Upaya penambahan armada ini diharapkan dapat memberikan jalan keluar pada saat rush dan peak hour," ujarnya
Sementara itu Nadia menyebut beberapa faktor yang mempengaruhi kurangnya armada dalam melayani pada jam jam tertentu disamping kemacetan pada jalur yang tidak steril. Ini dikarenakan adanya kendaraan yang tidak siap operasi pada waktu yang ditentukan.
“Berbagai kondisi bus yang tidak memenuhi standar operasi menimbulkan rencana operasi harian dapat berubah. Kami mengutamakan mutu kendaraan pada saat operasional. Ini terus kami perbaiki agar seluruh rute dan penumpang dapat terlayani dengan baik," katanya
Nadia menyampaikan salah satu solusi agar seluruh pelanggan terlayani, dengan menambah armada yang siap beroperasi sesuai standard yang telah ditentukan, "Salah satunya dengan menempatkan armada tambahan yang siap guna operasi," ujarnya