REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Putra mantan wakil presiden dan kandidat calon presiden Joe Biden yakni Hunter Biden akhirnya buka suara untuk membela kerjanya di Ukraina dan China. Selama ini ia bungkam dari serangan yang dilancarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Melalui pengacaranya George Mesires, Hunter Biden mengatakan ia mengundurkan diri dari dewan sebuah perusahaan China. Pekerjaannya itu menjadi bahan kritikan Trump dan sekutunya selama berbulan-bulan. Hunter Biden menambahkan ia tidak akan bekerja di perusahaan asing bila ayahnya terpilih sebagai presiden pada 2020 mendatang.
"Hunter melakukan kegiatan bisnisnya dengan independen, ia yakin tidak pantas untuk membicarakan hal itu dengan ayahnya, begitu pula yang ayahnya rasakan," kata Mesires, Senin (14/10).
Trump menuduh Hunter melakukan kegiatan ilegal. Tapi ia tidak pernah menunjukkan buktinya. Presiden AS ke-45 itu meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyelidiki kegiatan Hunter di Ukraina.