REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan tak keberatan jika Partai Gerindra bergabung dalam kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'aruf Amin. Menurutnya, bergabungnya Partai Gerindra ke dalam koalisi tak menjadi masalah jika dilakukan untuk kepentingan bangsa.
"Ya, kalau untuk kepentingan bangsa yang lebih besar apa saja bisa dilakukan," ujar Luhut di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (15/10).
Luhut berpendapat, bergabungnya Partai Gerindra dengan koalisi pemerintahan merupakan hal yang wajar dalam politik. "Ya bagus-bagus aja, gak ada masalah kan. Apa aja bisa terjadi," tambah Luhut.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (11/10). Ia pun menyampaikan kesiapan Partai Gerindra untuk mendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) di periode selanjutnya.
Kepada Presiden Jokowi, Prabowo menyatakan kesediaannya untuk membantu pemerintahan Jokowi nanti.
"Kita bertarung secara politik, begitu selesai, kepentingan nasional yang utama. Saya berpendapat, kita harus bersatu. Jadi saya sampaikan ke beliau, apabila kami diperlukan, kami siap untuk membantu, itu pun sudah saya sampaikan di MRT waktu itu," ujar Prabowo saat melakukan konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/11).
Presiden Joko Widodo saat berswafoto dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto bersama awak media usai melakukan konferensi pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10)
Prabowo mengatakan, Partai Gerindra akan lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara usai pemilihan presiden berakhir. Partai Gerindra pun siap memberikan berbagai gagasan yang dibutuhkan bangsa.
Selanjutnya, pada Ahad (13/10), Prabowo bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di kediaman Paloh di Jakarta Selatan. Dalam pertemuan ini, Surya Paloh mengatakan tak mempermasalahkan jika Partai Gerindra merapat ke koalisi pendukung Jokowi-Ma'aruf.