BEKASI, AYOBANDUNG.COM--Tim gabungan dari berbagai instansi bergerak membersihkan sampah bambu yang menyumbat aliran Sungai Cikeas, tepatnya di Bendung Koja, Jatiasih, sejak Selasa (15/10) kemarin.
Hari ini, selain sampah bambu yang menggunung, ditemukan pula puluhan pohon yang batangnya juga menghambat aliran air. Berdasarkan data yang dihimpun Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), total material yang berhasil diangkut sebanyak 20 batang pohon dan 4 truk bambu.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memperkirakan bahwa pembersihan sampah ini akan memakan waktu selama satu bulan lantaran sejumlah kendala dan keterbatasan akses alat berat.
“Kondisinya masih 160 meter, dan ini tidak selesai kalau manual. Kecuali kalau ada long arm beko itu yang bisa menyelesaikan dan itu juga butuh waktu lama, sebulanan-lah, karena kondisi eksisting untuk sampah yang sudah diangkat juga kendala di jalannya,” kata Rahmat dalam keterangan resminya, Rabu (16/10).
Terkait alat, Pemkot Bekasi juga siap jika harus terpaksa meminta bantuan dari Provinsi DKI Jakarta yang memang memiliki kelengkapan tersebut.
“Kita sedang mengusahakan long arm. Kalau perlu kita pinjam dengan DKI karena DKI kan di Banjir Kanal Timur kan banyak, kalau memang kita buntu kita pinjam dengan Pak Gubernur,” ujarnya.
Pada hari pertama, sebanyak 150 petugas berbagai instansi di Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor melakukan aksi bersih-bersih di Bendung Koja, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Kegiatan ini ditujukan untuk mengatasi timbunan sampah bambu yang menggunung di tempat itu.
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, volume sampah mencapai 1.280 meter kubik dan hampir menutup seluruh badan sungai. Sampah-sampah tersebut juga telah menyumbat aliran Sungai Cikeas yang membentang dari Kabupaten Bekasi hingga Kota Bekasi.