REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Sedikitnya tiga orang meninggal dan puluhan lainnya terluka saat gempa dengan magnitudo 6,4 mengguncang Filipina selatan pada Rabu malam (16/10).
Gempa memutus jaringan listrik dan komunikasi serta menyebabkan retakan di sejumlah bangunan di Mindanao. Menurut juru bicara badan penanggulangan bencana nasional, Mark Timbal, dua orang meninggal dan 18 orang lainnya terluka akibat longsor di Kota Magsaysay di Provinsi Davao del Sur.
Wali Kota Tulunan di Provinsi Cotabato Utara Reuel Limbungan mengatakan bocah perempuan berusia 7 tahun meninggal ketika dinding rumahnya ambruk. Berdasarkan laporan badan tersebut sebanyak 27 orang terluka dan 15 bangunan rusak, termasuk pusat perbelanjaan, sekolah, dan balai kota.
Gempa juga melanda Kota Davao, kampung halaman Presiden Rodrigo Duterte, yang menjadi salah satu kota paling padat penduduk di negara tersebut. Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat gempa melanda 69 km utara Kota General Santos, Mindanao pukul 7.37 malam waktu setempat dan berpusat di sekitar 80 km barat daya Kota Davao.
"Kami merasakan guncangan yang begitu kuat dan terjadi pemadaman. Saya melihat orang-orang berhamburan. Kami panik, mencari pintu keluar," kata Naru Guarda Cabaddu, yang mengunjungi Kota Kidapawan antara pusat gempa dan Kota Davao.