Senin 21 Oct 2019 06:46 WIB

Kahiyang Ayu: Enggak Ada yang Berubah

Kahiyang Ayu sebut tak ada perubahan yang berarti meski ayahnya jadi presiden lagi.

Keluaraga Presiden Joko Widodo mengikuti upacara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Keluaraga Presiden Joko Widodo mengikuti upacara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu, menyebutkan tidak ada perubahan yang berarti meski sang ayah menjabat sebagai kepala negara untuk kedua kalinya di periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Kahiyang mengatakan ayahnya yang kembali menjabat di periode kedua pemerintahan itu akan berkegiatan seperti biasa, selayaknya saat terpilih pada 2014 bersama Jusuf Kalla.

"Sama, kayak yang 2014 gitu, enggak ada yang berubah," kata Kahiyang sesaat meninggalkan Ruang Sidang Paripurna DPR/MPR Senayan Jakarta, Ahad.

Dengan mengenakan kebaya berwarna kuning dan rambut yang disanggul, Kahiyang turut menghadiri Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Ma'ruf di Kompleks DPR/MPR Senayan Jakarta. Selain bersama suami, Bobby Nasution, ibunda Sedah Mirah Nasution itu terlihat meninggalkan Ruang Rapat Paripurna DPR/MPR bersama dua saudara kandungnya, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

Gibran dan Kaesang terlihat mengenakan jas berwarna serupa, abu-abu. Keduanya meninggalkan Ruang Rapat Paripurna sekitar pukul 17.11 WIB, setelah Jokowi dikukuhkan sebagai Presiden untuk periode selanjutnya.

Kahiyang pun menyampaikan harapannya untuk kepemimpinan Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. "Semoga lebih baik untuk Indonesia. Yang lebih baik lagi," ujar dia berharap.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement