Jumat 25 Oct 2019 07:55 WIB

Ini Sejumlah Daerah yang akan Gelar Partai Piala Dunia U-20

Sebagai tuan rumah, Indonesia berhak tampil langsung di Piala Dunia U-20 2021.

Suporter memberikan dukungan kepada timnas Indonesia. (ilustrasi)
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Suporter memberikan dukungan kepada timnas Indonesia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Penunjukan itu dilakukan dalam Rapat Dewan FIFA di Shanghai, Cina, Kamis (24/10).

Presiden FIFA Gianni Infantino mengucapkan selamat atas terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Indonesia berhasil memenangkan persaingan dengan Brasil dan Peru dalam pencalonan tuan rumah.

Baca Juga

"Selamat kepada Indonesia. Kami memilih Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021," kata Gianni Infantino dalam cuplikan video yang diunggah PSSI melalui akun Twitter, Kamis (24/10).

Piala Dunia U-20 menjadi salah satu ajang kejuaraan sepak bola internasional tempat melihat talenta muda berbakat bersinar. Sejak awal penyelenggaraannya, Piala Dunia U-20 sudah menelurkan banyak sekali pemain muda yang menjadi bintang sepak bola dunia. Diego Maradona (1979), Zvonimir Boban (1987), Adriano (1993), Javier Saviola (2001), Lionel Messi (2005), sampai Paul Pogba (2013) adalah sederet bintang yang pernah bersinar di ajang ini.

Piala Dunia U-20 2021 digelar pada 20-11 Juni 2021 yang akan berlangsung di lima kota berbeda di Indonesia, yakni Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Solo, dan Bali. PSSI menyiapkan 10 stadion, yaitu Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Wibawa Mukti (Cikarang), Pakansari (Bogor), Patriot Candrabhaga (Bekasi), Mandala Krida (Yogyakarta), Manahan (Solo), Jakabaring (Palembang), Si Jalak Harupat (Bandung), Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan I Wayan Dipta (Bali).

Sebagai tuan rumah, Indonesia berhak tampil langsung di Piala Dunia U-20 2021. Itu akan menjadi penampilan perdana timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 sepanjang sejarah.

Adapun timnas yang disiapkan untuk mengikuti turnamen tersebut adalah timnas U-19 yang kini dilatih Fakhri Husaini. Artinya, timnas U-19 tidak perlu lagi harus lolos dan melaju ke semifinal Piala Asia U-19 2020 untuk melangkah ke Piala Dunia U-20 2021.

Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha yang hadir dalam Rapat Dewan FIFA bersyukur karena kerja keras PSSI membuahkan hasil. "Presentasi kita dinilai dan diterima baik oleh FIFA," kata Ratu dalam keterangannya di laman resmi PSSI.

Ini merupakan momen bersejarah bagi sepak bola Indonesia. Setelah beberapa kali mendapatkan kepercayaan dari komunitas sepak bola Asia, kata Ratu, PSSI naik level dengan mendapatkan kepercayaan keluarga sepak bola internasional setelah ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.

Ratu menambahkan, PSSI juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang memberikan dukungan penuh kepada PSSI. "Apresiasi juga kami sampaikan untuk jajaran kementerian terkait dan kepala daerah yang berkomitmen membantu PSSI mewujudkan mimpi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2021,” kata Ratu.

Indonesia akan menjadi negara kedua di kawasan Asia Tenggara yang menggelar Piala Dunia U-20. Sebelumnya, Malaysia pernah menjadi tuan rumah pada 1997 saat turnamen masih bernama Kejuaraan Dunia Pemuda FIFA.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Refrizal mengatakan, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 berkat manuver yang dilakukan PSSI terhadap FIFA. Refrizal mengaku PSSI sempat khawatir FIFA akan membatalkan pencalonan tuan rumah karena insiden yang terjadi pada laga Indonesia kontra Malaysia di Gelora Bung Karno, beberapa waktu lalu. Sebab, menurutnya, kerusuhan dalam pertandingan dianggap dapat memengaruhi sikap FIFA.

"Namun, alhamdulillah berkat lobi-lobinya PSSI dengan negara-negara ASEAN, negara-negara Timur Tengah, dan lainnya, kita berhasil menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021 mendatang. Ini sejarah baru buat kita," katanya saat ditemui di kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (24/10).

Selain itu, ia menilai keputusan FIFA memilih Indonesia dilandasi oleh kesiapan infrastruktur. Sebab, selain Indonesia, ada Brasil dan Peru sebagai tiga calon final tuan rumah. Menurut Refrizal, tak terpilihnya Brasil karena sudah sering menjadi tuan rumah, sementara Peru belum siap seperti Indonesia.

Refrizal mengatakan, PSSI siap bersinergi dengan pemangku kepentingan terkait untuk merenovasi segala fasilitas yang belum sesuai standar FIFA, salah satunya fasilitas di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

"Tempat duduknya belum standar. Saya kemarin nonton U-19 di sana, pemerintah daerahnya berjanji untuk merenovasi kalau kita terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia," ujarnya.

Ia memastikan sudah melakukan koordinasi dengan seluruh pemangku kebijakan, seperti pemerintah pusat dan daerah. Saat mencalonkan diri sebagai tuan rumah, koordinasi dengan pemerintah merupakan hal pertama yang dilakukan PSSI.

"Kalau enggak ada restu dari pemerintah juga kita enggak bisa bidding FIFA. Kita ikut bidding karena salah satu persyaratannya, yaitu didukung pemerintah," kata dia.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainuddin Amali mengaku segera menghadap Presiden Joko Widodo untuk melaporkan secara resmi atas terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. "Kemudian kami akan minta arahan dari beliau. Baru secara teknis kami akan kerja di lapangan," kata Zainuddin di kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (24/10).

Zainuddin memastikan, Kemenpora akan membantu secara maksimal dalam memenuhi seluruh kebutuhan sebagai tuan rumah. "Kita harus sukses penyelenggaraan dan sukses juga prestasinya. Itu harus, karena tim nasional U-20 juga harus dipersiapkan dengan benar," ujarnya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan kesiapan Stadion Gelora Bung Tomo menjadi venue pertandingan Piala Dunia U20 2021. Risma menginginkan Stadion GBT tidak hanya menjadi venue untuk penyisihan grup, tapi juga pertandingan final.

Selain itu, Risma berharap, grup yang berlaga di Stadion GBT adalah grup yang diisi oleh timnas Indonesia. Menurut dia, antusiasme warga Surabaya dan sekitarnya sangat besar untuk menyaksikan penampilan timnas sehingga stadion bakal dipenuhi suporter.

Terkait fasilitas yang belum terpenuhi, Risma menegaskan kesiapannya untuk memenuhi fasilitas-fasilitas tersebut sebelum evaluasi dilakukan. Rencananya evaluasi kesiapan stadion dilakukan enam bulan setelah pengumuman siapa yang terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2021.

"Saya akan berusaha sekuat kemampuan saya untuk menyiapkan ini. Meskipun nanti mungkin saja udah enggak jadi wali kota lagi saat pertandingan digelar, saya akan berusaha semaksimal mungkin mempersiapkan untuk menjadi tuan rumah," ujar Risma.

Fasilitas yang disiapkan di antaranya fiberoptic internet base. Risma juga menegaskan kesiapan mengganti kursi stadion dengan single seat. Rencananya awal tahun akan mulai dilelang pengadaan single seat dan pengerjaannya ditargetkan rampung dalam tiga bulan.

Selain itu, kata Risma, Pemkot Surabaya bakal memperbaiki stadion untuk latihan. Adapun lapangan yang disediakan adalah lapangan Karanggayam, Lakarsantri, Sambikerep, dan Sememi. Pun terkait peningkatan kapasitas lampu, Risma menegaskan, segera meningkatkannya. Risma juga mengaku telah menyiapkan pembuatan akses lain menuju GBT supaya tidak macet.

"Secara persyaratan kita sebenarnya sudah terpenuhi. Hanya saya juga malu kalau jelek. Itu masalah perbaikan toilet, ruang ganti, dan sebagainya," kata Risma. n afrizal rosikhul ilmi/muhammad ikhwanuddin/dadang kurnia/antara ed: satria kartika yudha

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement