Selasa 29 Oct 2019 18:55 WIB

Romo Magnis: Hubungan Kristen dan Islam Semakin Membaik

Hubungan Kristen dan Islam relatif tak ada masalah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Romo Franz Magnis Suseno menanggapi persoalan yang menimpa Papua, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (23/8).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Romo Franz Magnis Suseno menanggapi persoalan yang menimpa Papua, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tokoh Katolik sekaligus budayawan, Prof Franz Magnis Suzeno, mengatakan  hubungan Kristen dan Islam belum pernah sebaik sekarang. 

Hubungan kedua agama Samawi ini, menurut tokoh yang akrab disapa Romo Magnis ini diceritakan dengan baik dalam buku yang ditulis Sudibyo Markus yang berjudul "Dunia Barat dan Islam: Cahaya di Cakrawala".  

Baca Juga

"Saya rasa ini suatu kesempatan yang bagus. Buku Pak Dibyo memang bagus menceritakan hubungan kompleks antara Islam dan Kristianitas yang bagi saya mencolok," ujar Romo Magnis saat menjadi pembicara dalam acara bedah buku di Gedung Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/10).  

Menurut Romo Magnis, buku "Dunia Barat dan Islam: Cahaya di Cakrawala" tersebut sangat penting untuk dibaca dan ditelaah oleh publik. Apalagi, menurut dia, situasi Internasional saat ini tidak begitu baik.   

"Saya kira amat penting mengingat situasi internasional tidak begitu baik adalah bahwa hubungan antara Islam dan kristianitas merupakan suatu pendekatan terus menerus, hubungan yang barangkali belum pernah sebaik sekarang," ucap Romo Magnis.  

Buku yang dibedah itu ditulis Sudibyo Markus, yang merupakan salah satu tokoh pendiri Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). 

Buku setebal 497 halaman ini merangkum dan menghubungkan empat rangkaian tonggak sejarah penting yang mengantar manusia, khusunya umat beragam kepada perdamaian.  

"Intinya umat beragama harus sanggup menjadikan diri mereka sebagai instrumen bagi perdamaian," kata Sudibyo.  

Selain menghadirkan Romo Magnis, acara bedah buku tersebut juga menghadirkan Guru Besar Uiniversitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Azyumardi Azra. Kedua tokoh agama itu memberikan apresiasi terhadap buku yang ditulis oleh Sudibyo Markus. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement